Langsung ke konten utama

Tafakur Fi Kholqillah (Asal Kejadian Manusia Setelah Adam)

Setelah Adam dan Hawa, penciptaan manusia selanjutnya melalui proses dalam kandungan seorang wanita. Diawali dari masuknya air mani ke dalam rahim, maka proses pembentukan manusia pun dimulai.

Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur.....
(Al Insaan 76 : Ayat 2)

Bukankah dia dahulu setetes mani yang ditumpahkan (ke dalam rahim),
(Al Qiyamaah 75 : 37)

Setetes lho..... Hanya setetes mani....

Manusia berasal dari hanya setetes air mani...

Dan yang setetes itu pun mengandung ribuan hingga jutaan sel sperma...

Jutaan sel itu berjuang dan bersaing menuju ke tempat sel telur berada. Dalam perjalanan itu banyak sel yang mati, sehingga hanya beberapa saja yang tersisa, dan mereka bersaing untuk membuahi sel telur yang memang cuma sebuah. Untuk membuahi sel telur saja, butuh perjuangan yang sangat sulit untuk menembus lapisan yang menutupi sel telur.

Dan sel sperma yang terkuatlah yang akan berhasil, dan jadilah kamu.... Hehehe....

Nah ini seharusnya membuat kita sadar. Buat bapak-bapak, abang-abang, yang ganteng dan tampan, yang kuat dan macho, yang keren dan modis. Juga buat ibu-ibu, nona-nona, yang cantik dan manis, yang menarik dan bergaya. Sesungguhnya manusia berasal dari yang benar-benar kecil, ukurannya lebih kecil dari sebutir pasir....

Jadi janganlah menjadi sombong karena ganteng atau cantik, kuat atau menawan, modis atau stylis, megah atau gagah, kaya atau baik rupa....karena semuanya itu tadinya hanya 1 sel saja.

Bayangkan kalau manusia berbentuk sebagaimana 1 sel itu, tetapi berubah menjadi sebesar manusia. Maka pemandangan seperti apa yang akan kita lihat di jalan-jalan?

Sel Sperma

Nah akan terlihat seperti gambar diatas. Di jalan, di sekolah, di pusat perbelanjaan, di kantor, di semua tempat, akan terlihat bentuk seperti itu. 

Yang naik mobil dan penumpangnya, naik motor, pilot dan pramugarinya, para penyanyi dan aktor, polisi dan tentara, direktur dan karyawannya, customer service, pelayan toko, semuanya akan terlihat seperti itu. Mau? Hehehe......

Makanya jangan mentang-mentang ya..... Ntar dibalikin bentuknya seperti itu, baru tau rasa deh.......

Kembali kepada proses pembentukan manusia dalam rahim,

"Kemudian Kami menjadikannya air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kukuh (rahim)."
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 13)

"Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Maha Suci Allah, Pencipta yang paling baik."
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 14)

"Kemudian Dia menyempurnakannya dan meniupkan roh (ciptaan)-Nya ke dalam (tubuh)nya dan Dia menjadikan pendengaran, penglihatan, dan hati bagimu, (tetapi) sedikit sekali kamu bersyukur."
(QS. As-Sajdah 32: Ayat 9)

Dari air mani yang (terlihat oleh mata) cair, berproses menjadi sebuah bentuk dengan kulit, daging, dan tulang. Juga lengkap dengan tangan, kaki, beserta seluruh panca indranya. Bernafas dan bergerak.

Dari yang cair kemudian menjadi pelajar, mahasiswa.
Dari yang cair,kemudian jadi pemimpin.
Dari yang cair, kemudian jadi tentara, polisi, guru, pengusaha, dan lain sebagainya.

Coba pikirkan sebaik-baiknya. Dari yang cair menjadi manusia sempurna! Ini sungguh luar biasa hebatnya!

Proses perubahan yang sangat hebat ini, sayangnya tidak dianggap luar biasa oleh kebanyakan manusia. Mungkin karena kejadian ini banyak terjadi setiap harinya di segala penjuru dunia.

Padahal sampai saat ini saja, tidak ada teknologi manusia yang sanggup membuat manusia.
Tidak ada teknologi yang bisa meramu saripati makanan menjadi cairan mani.
Tidak ada teknologi manusia yang bisa menyerupai karakteristiknya persis sama dengan rahim seorang ibu.
Terlebih lagi, mustahil ada pabrik ruh untuk dimasukan ke jasad manusia.

Pikirkan lagi... Apakah itu tidak hebat? Apakah itu tidak luar biasa?

Kalau masih ada manusia yang menganggap proses itu adalah hal yang biasa, bukan hal yang hebat dan luar biasa, maka sesungguhnya sedang terjadi hal yang "luar biasa" dan "hebat" pada otaknya. Hehehe....

Wallahu a'lam



SELAMAT HARI RAYA 'IDUL ADHA 1441 H

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tafakur Liar Seorang Pensyi'ar

Setiap orang mempunyai tujuan terhadap apa yang dilakukannya. Ia selalu berharap apa yang dilakukannya dapat menuai hasil. Begitupun sebagai seorang manusia yang percaya kepada fana-nya kehidupan dunia, maka ia akan berbuat untuk mendapatkan hasil untuk kekalnya hidup di akhirat. Termasuk di dalamnya kehidupan seorang pensyi’ar ilmu Allah. Ia berharap ilmu yang disyi’arkannya menjadi pendulang amal ibadah baginya sebagai bekal kehidupan akhirat. Hal itu akan terwujud selama orang-orang yang telah menerima syi’ar ilmu itu, memahami dan melaksanakan apa-apa yang telah disampaikan dalam ilmu itu. Untuk itu perlu ketaatan dalam pelaksanaannya dikarenakan untuk menggapai kefahaman diperlukan proses. Agar proses itu berjalan, maka seorang pensyi’ar harus mengolah taktik dan strategi syi’arnya dalam bentuk program-program yang terencana agar ilmu yang disyi’arkannya tersampaikan dengan utuh. Hal yang sangat berbahaya bila ilmu yang disampaikan tidak difahami dengan utuh, yaitu berupa...

Memperlihatkan Dalam Beribadah

Ibadah sudah seharusnya diperlihatkan, dipertontonkan, dan dipertunjukkan. Sehingga dapat dipastikan bahwa kita sedang ibadah.Dengan ditunjukkannya ibadah kita, maka akan menaikkan kualitas dari nilai ibadah tersebut. Sudah saatnya bagi kita semua untuk memperlihatkan dan menunjukkan pelaksanaan ibadah agar disebut orang yang taat dan bertaqwa. Dimulai dari akan beribadah, sudah harus diniatkan untuk memperlihatkannya. Pada saat melakukannya, berusahalah apa yang kita lakukan dilihat. Lakukan secermat-cermatnya hingga semua proses ibadah itu diperhatikan. Setelah selesai, nyatakan sekuat-kuatnya bahwa kita selesai beribadah. Perlihatkan ibadah kita....... ....... Perlihatkanlah kepada ALLAH SWT. Hanya kepada ALLAH. Berusahalah untuk menunjukkan, memperlihatkan, mempertontonkan ibadah kita kepada ALLAH. Tunjukkan yang terbaik yang bisa kita lakukan pada saat beribadah. Tunjukkan bahwa tidak ada aktifitas lain yang kita lakukan, tidak ada tujuan yang kita maksudkan, tiada keinginan lain ...

HADITS 36 – JANGAN MEMPERSULIT URUSAN ORANG LAIN

Hadits Arba'in An Nawawi Terjemah hadits : Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu, dari Rasulullah SAW bersabda : Siapa yang menyelesaikan kesulitan seorang mu’min dari berbagai kesulitan-kesulitan dunia, niscaya Allah akan memudahkan kesulitan-kesulitannya hari kiamat. Dan siapa yang memudahkan orang yang sedang kesulitan niscaya akan Allah mudahkan baginya di dunia dan akhirat dan siapa yang menutupi (aib) seorang muslim Allah akan tutupkan aibnya di dunia dan akhirat. Allah selalu menolong hambanya selama hambanya menolong saudaranya. Siapa yang menempuh jalan untuk mendapatkan ilmu, akan Allah mudahkan baginya jalan ke syurga. Sebuah kaum yang berkumpul di salah satu rumah Allah membaca kitab-kitab Allah dan mempelajarinya diantara mereka, niscaya akan diturunkan kepada mereka ketenangan dan dilimpahkan kepada mereka rahmat, dan mereka dikelilingi malaikat serta Allah sebut-sebut mereka kepada makhluk disisi-Nya. Dan siapa yang lambat amalnya, hal itu tidak akan di...