Langsung ke konten utama

Postingan

Untuk Ber-Shodaqoh Bisa Dengan Bermacam Cara

Senyumanmu (bermuka manis) untuk saudaramu adalah shadaqah, dan amar ma'rufmu serta nahi munkarmu juga shadaqah, dan memberikan petunjuk kepada laki-laki (atau kepada siapa saja) yang ada di bumi yang sedang sesat, bagimu merupakan shadaqah. Dan (apabila engkau suka) menyingkirkan batu atau duri atau tulang-tulang yang mengganggu jalan bagimu yang merupakan shadaqah. (H.R. Bukhari)
Postingan terbaru

Seberapa Gregetkah Anda Memiliki Harta.....?

Banyak orang berusaha untuk dapat memiliki harta yang dapat mencukupi keinginannya. Padahal kata "Cukup" sangat relatif bagi setiap orang dalam setiap kondisi. Orang yang satu dengan orang lainnya berbeda ukuran "cukup" dalam hidupnya. Orang yang sama berbeda takaran "cukup" dalam kondisi yang berbeda. Ilustrasi : Harta Kata "cukup" bagi seorang petani, berbeda dengan "cukup"nya seorang pedagang. Begitu juga dengan pegawai, buruh, nelayan, supir kendaraan umum, dan lain sebagainya. "Cukup" juga berbeda bagi orang yang sama dalam kondisi yang berbeda. Saat orang tersebut berada di desa, "cukup"nya akan berbeda saat ia tinggal di kota. Saat ia hanyalah seorang pegawai biasa, akan berbeda bila ia menjadi seorang pimpinan perusahaan. Sebelumnya cukup menggunakan angkutan umum ke tempat kerja, lalu perlu sepeda motor, lalu mobil, lalu supir, lalu penjaga, dan " lalu-lalu" lainnya... Sebelumnya cuk

Penyesalan Yang (Selalu) Terlambat

Saat seseorang memulai untuk merokok, ada rasa tidak nyaman yang terjadi. Rasa tidak nyaman itu berulang hingga beberapa kali. Entah karena gaya, eksistensi dalam pergaulan, atau hal lainnya yang membuat ia bertahan dalam kondisi tidak nyaman tersebut. Setelah beberapa lama melakukannya, ia menjadi terbiasa. Mula-mula 1 batang rokok, lalu sebungkus rokok, selanjutnya bisa 2-3 bungkus rokok sehari. Hal itu dikarenakan ia sudah merasa nyaman saat menghisap rokok. Bahkan seakan ada yang kurang bila ia tidak merokok. Hal itu sudah menjadi candu baginya. Tiada hari tanpa merokok. Image : Pixabay Awalnya satu hisapan saja dia terbatuk-batuk dan merasa tenggorokannya terbakar, kemudian dia menjadi pecandu berat rokok. Sudah berkali-kali orang tuanya, keluarganya, istrinya, anak-anaknya, karib kerabatnya, teman dan sahabatnya mengingatkan dia untuk berhenti merokok, tetapi semuanya tidak dianggapnya. Kebiasan merokoknya semakin menjadi-jadi, yang secara pelan-pelan menggerogoti kesehatannya. I