Langsung ke konten utama

Media.... Oh... Media.... (Lagi)

"Kuasailah media, untuk menguasai dunia"

Sampai sebuah berita ke kediaman kepala desa Kupluk, Haji Kubil, bahwa anaknya yang sedang kuliah di ibukota negara, meninggal karena overdosis narkoba. Berita disampaikan oleh pak Sekdes, yang sekaligus adalah orang kepercayaan Pak Kades. 

Sambil mengatur kepulangan jenazah anaknya, Pak Kades memerintahkan anak buahnya dan perangkat desa agar menyimpan rahasia sebab kematian anaknya tersebut. Harus dibuat berita yang menyanjung kebaikan dan kehebatan anaknya itu.

Tak lama kemudian tersebarlah berita ke seantero desa, bahwa anak Pak Kades meninggal karena kelelahan belajar yang sangat ketat di perkuliahannya. Meninggal dalam mengejar cita-citanya yang sangat luhur.

Dari satu mulut ke mulut lainnya, dari satu orang ke orang lainnya. Sehingga akhirnya berita tersebut menjadi pembicaraan seluruh warga desa, bahkan tembus ke desa-desa tetangga. Warga desa Kupluk pun ikut bangga bahwa anak pimpinan desanya berperilaku sangat luhur.

Beberapa hari kemudian......

Putrinya Pak Haji Badrun kedapatan sedang memakai lipstik bersama teman-teman sekamarnya, saat ada sidak pimpinan pesantren tempatnya menuntut ilmu. Haji Badrun adalah saingan Pak Kades Haji Kubil dalam pemilihan Kepala Desa yang akan diadakan akhir tahun ini.

Berita sampai ke telinga Pak Kades, yang kemudian menyuruh anak buahnya untuk menyebarkan berita itu, dan agar ditambah-tambahi segala macam berita buruk lainnya tentang anak saingannya itu. Dipelintir sedemikian rupa agar kejelekanlah yang tampak dalam berita itu.

Dengan cepat menyebar berita hingga ke pelosok-pelosok desa, seperti:

"Putri Pak Haji Badrun di hukum oleh ustadzahnya karena melanggar larangan pesantren."

"Putri Pak Haji Badrun ternyata perempuan yang genit"

"Tidak pantas anak seorang haji berbuat seperti itu"

"Bisa jadi putri Pak Haji Badrun adalah wanita nakal"

"Bagaimana mungkin putri dari seorang sesepuh desa berbuat nista seperti itu"

Dan lain-lain kalimat buruk dan berita pelintiran yang isinya bermaksud mendiskreditkan Pak Haji Badrun, saingan terkuat Pak Kades.

Warga desa pun menjadi benci kepada Pak Haji Badrun, serta mengutuk perbuatan anaknya itu. Nama Pak Haji Badrun tercemar, bahkan seluruh keluarga besarnya terkena imbas berita itu.

-----

Ini adalah sebuah gambaran bagaimana seorang yang memegang media informasi dapat menyetir pandangan orang lain agar mengikuti dan menyetujui segala yang disampaikan dan disebar olehnya.


Pak Kades sebagai penguasa sebuah daerah, sekaligus pemilik media informasi yang kuat di daerah tersebut, menggunakan kekuasaan dan kekuatannya dalam mengelola daerah pimpinannya itu. Setiap berita yang tersiar di desanya, tidak pernah terlepas dari kontrolnya sebagai pengatur beredarnya informasi di daerahnya.

Berita apapun selalu dikondisikan olehnya, semata untuk keuntungannya dalam memerintah Desa Kupluk. Pak Kades dapat membuat sebuah berita menjadi besar, atau menjadi kecil, bahkan menjadi tidak ada.

Semua warga desa, hingga alim ulamanya, selalu meng-amini setiap berita dari kepala desanya yang disebar oleh perangkat desa dan anak buah Pak Kades. Warga desa hanya tahu bahwa kadesnya adalah seorang yang sangat baik dan berbudi, sedangkan saingannya adalah orang kotor dan tidak beradab.

-----

Gambaran diatas hanyalah gambaran kecil bagaimana sebuah informasi disebarkan sesuai keinginan dari pembuat berita.

Teknologi yang dipergunakannya masih sekadar dari mulut ke mulut, disampaikan langsung orang per orang. Menyebar pun tidak akan terlalu jauh, paling hanya ke beberapa desa terdekat saja.

Sekarang ini teknologi informasi begitu pesat. Smartphone sudah sangat marak ada dalam genggaman. Berita dan informasi bisa dengan mudah didapat melalui banyak media online. Ditambah melalui Whatsapp, Facebook, Instagram, Twitter, Youtube, dan lain-lain aplikasi yang tertanam dalam setiap smartphone. Melalui media dan aplikasi-aplikasi tersebut, sebuah berita melesat menyebar cepat. Menembus batas desa, menembus batas daerah, bahkan menembus batas negara.

Begitu banyak berita berseliweran melalui media-media itu, sehingga sangat mempengaruhi pola pikir dan pandangan dari pembacanya. Bahkan banyak yang tidak bisa membedakan mana berita benar atau berita bohong. Bercampur baur wara wiri dalam dunia maya.

Begitu banyak berita bohong dipercaya sebagai sebuah kebenaran, sedangkan berita benar disangkal habis-habisan.

Begitu banyak berita yang sangat remeh menjadi besar dan menjadi bahan pembicaraan yang terus menerus dari warganet, dan tidak sedikit berita yang sangat penting untuk diketahui menjadi tidak diperhatikan, bahkan hilang tanpa seorangpun yang membicarakannya.

Si pembuat berita, dengan memanfaatkan teknologi informasi saat ini, menyihir para pembacanya agar mengikuti segala pemahamannya, pola pikirnya, apapun yang disajikan olehnya. Pembacanya pun dengan patuh mengikuti apa yang disampaikan, bahkan dengan rela membela mati-matian apabila ada yang mencela si pembuat berita, seakan sudah tidak ada lagi nalar dan kesadaran. Mereka menjadi seperti sekumpulan zombie. Mereka hanya bagaikan setumpuk daging dan tulang tanpa akal.

Mereka sudah dikuasai oleh pembuat berita dan medianya....


Wallahu a'lam

-----




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tafakur Liar Seorang Pensyi'ar

Setiap orang mempunyai tujuan terhadap apa yang dilakukannya. Ia selalu berharap apa yang dilakukannya dapat menuai hasil. Begitupun sebagai seorang manusia yang percaya kepada fana-nya kehidupan dunia, maka ia akan berbuat untuk mendapatkan hasil untuk kekalnya hidup di akhirat. Termasuk di dalamnya kehidupan seorang pensyi’ar ilmu Allah. Ia berharap ilmu yang disyi’arkannya menjadi pendulang amal ibadah baginya sebagai bekal kehidupan akhirat. Hal itu akan terwujud selama orang-orang yang telah menerima syi’ar ilmu itu, memahami dan melaksanakan apa-apa yang telah disampaikan dalam ilmu itu. Untuk itu perlu ketaatan dalam pelaksanaannya dikarenakan untuk menggapai kefahaman diperlukan proses. Agar proses itu berjalan, maka seorang pensyi’ar harus mengolah taktik dan strategi syi’arnya dalam bentuk program-program yang terencana agar ilmu yang disyi’arkannya tersampaikan dengan utuh. Hal yang sangat berbahaya bila ilmu yang disampaikan tidak difahami dengan utuh, yaitu berupa...

Memperlihatkan Dalam Beribadah

Ibadah sudah seharusnya diperlihatkan, dipertontonkan, dan dipertunjukkan. Sehingga dapat dipastikan bahwa kita sedang ibadah.Dengan ditunjukkannya ibadah kita, maka akan menaikkan kualitas dari nilai ibadah tersebut. Sudah saatnya bagi kita semua untuk memperlihatkan dan menunjukkan pelaksanaan ibadah agar disebut orang yang taat dan bertaqwa. Dimulai dari akan beribadah, sudah harus diniatkan untuk memperlihatkannya. Pada saat melakukannya, berusahalah apa yang kita lakukan dilihat. Lakukan secermat-cermatnya hingga semua proses ibadah itu diperhatikan. Setelah selesai, nyatakan sekuat-kuatnya bahwa kita selesai beribadah. Perlihatkan ibadah kita....... ....... Perlihatkanlah kepada ALLAH SWT. Hanya kepada ALLAH. Berusahalah untuk menunjukkan, memperlihatkan, mempertontonkan ibadah kita kepada ALLAH. Tunjukkan yang terbaik yang bisa kita lakukan pada saat beribadah. Tunjukkan bahwa tidak ada aktifitas lain yang kita lakukan, tidak ada tujuan yang kita maksudkan, tiada keinginan lain ...

HADITS 36 – JANGAN MEMPERSULIT URUSAN ORANG LAIN

Hadits Arba'in An Nawawi Terjemah hadits : Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu, dari Rasulullah SAW bersabda : Siapa yang menyelesaikan kesulitan seorang mu’min dari berbagai kesulitan-kesulitan dunia, niscaya Allah akan memudahkan kesulitan-kesulitannya hari kiamat. Dan siapa yang memudahkan orang yang sedang kesulitan niscaya akan Allah mudahkan baginya di dunia dan akhirat dan siapa yang menutupi (aib) seorang muslim Allah akan tutupkan aibnya di dunia dan akhirat. Allah selalu menolong hambanya selama hambanya menolong saudaranya. Siapa yang menempuh jalan untuk mendapatkan ilmu, akan Allah mudahkan baginya jalan ke syurga. Sebuah kaum yang berkumpul di salah satu rumah Allah membaca kitab-kitab Allah dan mempelajarinya diantara mereka, niscaya akan diturunkan kepada mereka ketenangan dan dilimpahkan kepada mereka rahmat, dan mereka dikelilingi malaikat serta Allah sebut-sebut mereka kepada makhluk disisi-Nya. Dan siapa yang lambat amalnya, hal itu tidak akan di...