Langsung ke konten utama

Sesuai Hasrat Manusia

Ada seseorang yang menawarkan imbalan sesuatu
"Laksanakan pekerjaan itu, nanti akhir bulan tenang aja pasti kamu dapat sesuatu yang tak pernah disangka-sangka."

Lalu ada orang lain lagi yang mengatakan :
"Laksanakan pekerjaan di tempat saya, akhir bulan akan saya beri imbalan uang Rp. 100 Juta, atau mobil, atau rumah. Terserah."

Naluri manusia pasti akan memilih tawaran yang kedua, karena lebih pasti dan sudah tahu seperti apa imbalan yang akan diterima, yaitu uang, mobil, rumah.

Manusia mempunyai kecenderungan kepada apa yang disuka. Itulah yang mempengaruhi hawa nafsu manusia. Kesukaan terhadap sesuatu membuat manusia mempunyai keinginan untuk menikmati hal itu terus menerus. Dalam proses selanjutnya, manusia akan melakukan usaha-usaha, terlepas dari apapun usaha yang dilakukan.

Manusia menyukai hal-hal yang dapat memuaskan hawa nafsunya, baik yang berasal dari pandangan, pendengaran, ataupun perasaan. Hal-hal yang menyenangkan, menenangkan, membanggakan, adalah perasaan yang mendasar bagi manusia.

Makanya manusia begitu menyukai surga yang Allah gambarkan dalam Al Qur-an merupakan tempat yang penuh dengan kenikmatan. 

Gambaran surga banyak Allah sebutkan dalam Al Qur-an, yang mana penggambarannya sesuai menurut hasrat kemanusiaan.

"tetapi hamba-hamba Allah yang dibersihkan (dari dosa)."
"Mereka itu memperoleh rezeki yang tertentu,"
"yaitu buah-buahan. Dan mereka adalah orang-orang yang dimuliakan."
"di dalam surga-surga yang penuh nikmat,"
"di atas takhta-takhta kebesaran berhadap-hadapan."
"Diedarkan kepada mereka gelas yang berisi khamar dari sungai yang mengalir."
"(Warnanya) putih bersih, sedap rasanya bagi orang-orang yang minum."
"Tidak ada dalam khamar itu alkohol dan mereka tiada mabuk karenanya."
"Di sisi mereka ada bidadari-bidadari yang tidak liar pandangannya dan jelita matanya,"
(Ash Shaaffaat 37 : Ayat 40-48)


Terlepas dari kepemilikan dan penggunaannya, kebanyakan manusia menyukai yang berkaitan dengan masalah "harta, tahta, dan wanita". Allah dengan firman-Nya dalam Al Qur-an menyentuh hasrat mendasar manusia, agar mengejar kenikmatan surga. Allah menjanjikan memberikan semua hal itu, agar manusia berlomba-lomba mengejar kenikmatan surga.


"mereka bertelekan di atas dipan-dipan berderetan dan Kami kawinkan mereka dengan bidadari-bidadari yang cantik bermata jeli."
(Ath Thuur 52 : Ayat 20)

"Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh jin."
(Ar Rahmaan 55 : Ayat 56)

"Di dalam surga-surga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik."
(Ar Rahmaan 55 : Ayat 70)

"(Bidadari-bidadari) yang jelita, putih bersih dipingit dalam rumah."
(Ar Rahmaan 55 : Ayat 72)


Khususnya pria, hasratnya akan tersentuh dengan penggambaran ini. Lebih lanjut lagi, Allah menggambarkan lebih banyak lagi kenikmatan dalam surga. Yang lebih hebat lagi adalah hal-hal yang merupakan kelemahan dan kesusahan bagi manusia di dunia, tidak berlaku di surga. Semuanya akan dinikmati oleh manusia tanpa akhir, alias abadi. Kenikmatan tiada akhir hanya dapat diperoleh apabila memiliki tiket ke surga, yaitu beriman kepada Allah dan beramal sholih

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh dan merendahkan diri kepada Tuhan mereka, mereka itu adalah penghuni-penghuni surga mereka kekal di dalamnya."
(Hud 11 : Ayat 23)

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh mereka itu adalah sebaik-baik makhluk."
"Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya."
(Al Bayyinah 98 : Ayat 7-8)


Di surga ada mata air, sungai-sungai, taman

"Dan dimasukkanlah orang-orang yang beriman dan beramal saleh ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya dengan seizin Tuhan mereka. Ucapan penghormatan mereka dalam surga itu ialah "salaam"
(Ibrahim 14 : Ayat 23)

"Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada dalam surga (taman-taman) dan (di dekat) mata air-mata air (yang mengalir)."
(Al Hijr 15 : Ayat 45)


Kebayang kan, duduk di taman yang menghijau, di samping sungai jernih mengalir, sambil mendengar gemericik air yang mengalir dari mata air yang mengalir. Teduh, tenang, adem, menyejukan.


"(Bagi mereka) surga Adn, mereka masuk ke dalamnya, di dalamnya mereka diberi perhiasan dengan gelang-gelang dari emas, dan dengan mutiara, dan pakaian mereka di dalamnya adalah sutera."
"Dan mereka berkata: "Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan duka cita dari kami. Sesungguhnya Tuhan kami benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri."
"Yang menempatkan kami dalam tempat yang kekal (surga) dari karunia-Nya; di dalamnya kami tiada merasa lelah dan tiada pula merasa lesu". 
(Fathir 35 : Ayat 33-35)


Pakai pakaian dari sutera, gelang emas dan mutiara, jalan berasa kayak raja atau ratu. Senang dan bangga, kan? Padahal emas dan sutera adalah hal yang diharamkan bagi pria di dunia, tetapi Allah pakaikan bagi manusia saat di surga. Semua penduduk surga dalam keadaan gembira, senang. Kesenangan itu tidak membuat lelah, capek, letih, atau lesu.


"Diedarkan kepada mereka piring-piring dari emas, dan piala-piala dan di dalam surga itu terdapat segala apa yang diingini oleh hati dan sedap (dipandang) mata dan kamu kekal di dalamnya."
(Az Zukhruf 43 : Ayat 71)


Segala yang diinginkan oleh manusia sudah tersedia dalam surga. Apapun yang menjadi hasrat manusia, Allah berikan di dalam surga.

"Sedap dipandang mata" sesuatu yang relatif saat di dunia, tetapi saat di surga semua pandangan disuguhi pemandangan yang memang enak dilihat, dan terasa menyenangkan hati.


"mereka tidak akan merasakan mati di dalamnya kecuali mati di dunia. Dan Allah memelihara mereka dari azab neraka,"
Ad Dukhaan 44 : Ayat 56)


Tidak ada kematian, tidak ada kehilangan, tidak ada kesakitan, tidak ada kesusahan. Yang ada hanyalah kenikmatan dalam surga bagi penghuni-penghuninya. Hidup abadi di dalamnya dengan kenikmatan yang tiada hentinya.


"Sesungguhnya mereka yang beriman dan beramal saleh, tentulah Kami tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengerjakan amalan (nya) dengan baik."
"Mereka itulah (orang-orang yang) bagi mereka surga Adn, mengalir sungai-sungai di bawahnya; dalam surga itu mereka dihiasi dengan gelang emas dan mereka memakai pakaian hijau dari sutera halus dan sutera tebal, sedang mereka duduk sambil bersandar di atas dipan-dipan yang indah. Itulah pahala yang sebaik-baiknya, dan tempat-istirahat yang indah;"
(Al Kahfi 18 : Ayat 30-31)


Saat di dunia, apabila kita penat, capek, lelah karena kegiatan maka kita akan mengambil waktu untuk istirahat sejenak. Ya, sejenak, karena kemudian selanjutnya kita akan kembali kepada penat, capek, dan lelah kita dalam kegiatan atau rutinitas. Sedangkan di surga sebagai tempat istirahat yang sempurna, tanpa kembali lelah atau capek

Orang beriman sangat tahu mengenai penggambaran surga ini, makanya segala kegiatannya di alam dunia ini selalu dibalut dengan ibadah. Semua yang dilakukannya adalah amal sholih. Tidak pernah disia-siakan setiap perbuatan tanpa nilai amal sholih. Tidak pernah terlewat setiap ada kesempatan untuk beribadah, karena letih lelah di dunia akan terbayar nanti saat di surga. Aamiin.

Semua yang Allah gambarkan itu semata adalah perumpamaan yang pastinya menyentuh keinginan atau nafsu bagi manusia. Agar manusia dapat menerima menurut akalnya.

"Perumpamaan taman surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa; di sana ada sungai-sungai yang airnya tidak payau, dan sungai-sungai air susu yang tidak berubah rasanya, dan sungai-sungai khamar (anggur yang tidak memabukkan) yang lezat rasanya bagi peminumnya, dan sungai-sungai madu yang murni. Di dalamnya mereka memperoleh segala macam buah-buahan, dan ampunan dari Tuhan mereka........"
(QS. Muhammad 47: Ayat 15)

Sedangkan hakikat surga bagi manusia di dunia ini adalah sebagaimana yang Rasulullah sampaikan dalam sebuah hadits qudsi :

Bahwa Allah Swt berfirman: "Aku menyiapkan untuk hamba-hamba-Ku yang shaleh apa-apa yang belum pernah dilihat oleh mata, didengar oleh telinga dan belum pernah terlintas dalam benak manusia." (Mutafaq'alaih)

Sesungguhnya surga yang Allah telah siapkan bagi orang yang beriman adalah sesuatu yang bahkan belum pernah ada dalam fikiran, apalagi dilihat, didengar, ataupun disentuh manusia. Sesuatu hal yang luar biasa, sesuatu yang nantinya akan membuat manusia yang akan masuk ke surga menjadi tercengang. Sesuatu yang "WOW! AMAZING!"

Wallahu a'lam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tafakur Liar Seorang Pensyi'ar

Setiap orang mempunyai tujuan terhadap apa yang dilakukannya. Ia selalu berharap apa yang dilakukannya dapat menuai hasil. Begitupun sebagai seorang manusia yang percaya kepada fana-nya kehidupan dunia, maka ia akan berbuat untuk mendapatkan hasil untuk kekalnya hidup di akhirat. Termasuk di dalamnya kehidupan seorang pensyi’ar ilmu Allah. Ia berharap ilmu yang disyi’arkannya menjadi pendulang amal ibadah baginya sebagai bekal kehidupan akhirat. Hal itu akan terwujud selama orang-orang yang telah menerima syi’ar ilmu itu, memahami dan melaksanakan apa-apa yang telah disampaikan dalam ilmu itu. Untuk itu perlu ketaatan dalam pelaksanaannya dikarenakan untuk menggapai kefahaman diperlukan proses. Agar proses itu berjalan, maka seorang pensyi’ar harus mengolah taktik dan strategi syi’arnya dalam bentuk program-program yang terencana agar ilmu yang disyi’arkannya tersampaikan dengan utuh. Hal yang sangat berbahaya bila ilmu yang disampaikan tidak difahami dengan utuh, yaitu berupa...

Memperlihatkan Dalam Beribadah

Ibadah sudah seharusnya diperlihatkan, dipertontonkan, dan dipertunjukkan. Sehingga dapat dipastikan bahwa kita sedang ibadah.Dengan ditunjukkannya ibadah kita, maka akan menaikkan kualitas dari nilai ibadah tersebut. Sudah saatnya bagi kita semua untuk memperlihatkan dan menunjukkan pelaksanaan ibadah agar disebut orang yang taat dan bertaqwa. Dimulai dari akan beribadah, sudah harus diniatkan untuk memperlihatkannya. Pada saat melakukannya, berusahalah apa yang kita lakukan dilihat. Lakukan secermat-cermatnya hingga semua proses ibadah itu diperhatikan. Setelah selesai, nyatakan sekuat-kuatnya bahwa kita selesai beribadah. Perlihatkan ibadah kita....... ....... Perlihatkanlah kepada ALLAH SWT. Hanya kepada ALLAH. Berusahalah untuk menunjukkan, memperlihatkan, mempertontonkan ibadah kita kepada ALLAH. Tunjukkan yang terbaik yang bisa kita lakukan pada saat beribadah. Tunjukkan bahwa tidak ada aktifitas lain yang kita lakukan, tidak ada tujuan yang kita maksudkan, tiada keinginan lain ...

HADITS 36 – JANGAN MEMPERSULIT URUSAN ORANG LAIN

Hadits Arba'in An Nawawi Terjemah hadits : Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu, dari Rasulullah SAW bersabda : Siapa yang menyelesaikan kesulitan seorang mu’min dari berbagai kesulitan-kesulitan dunia, niscaya Allah akan memudahkan kesulitan-kesulitannya hari kiamat. Dan siapa yang memudahkan orang yang sedang kesulitan niscaya akan Allah mudahkan baginya di dunia dan akhirat dan siapa yang menutupi (aib) seorang muslim Allah akan tutupkan aibnya di dunia dan akhirat. Allah selalu menolong hambanya selama hambanya menolong saudaranya. Siapa yang menempuh jalan untuk mendapatkan ilmu, akan Allah mudahkan baginya jalan ke syurga. Sebuah kaum yang berkumpul di salah satu rumah Allah membaca kitab-kitab Allah dan mempelajarinya diantara mereka, niscaya akan diturunkan kepada mereka ketenangan dan dilimpahkan kepada mereka rahmat, dan mereka dikelilingi malaikat serta Allah sebut-sebut mereka kepada makhluk disisi-Nya. Dan siapa yang lambat amalnya, hal itu tidak akan di...