Langsung ke konten utama

Tafakur Diri (Bagian - 3)

By : Eman

Lihatlah diri kita, semua diletakkan begitu sempurnanya. Wajah, mata, hidung, mulut, telinga, tangan beserta jari-jarinya, kaki, isi dada, isi perut, semuanya pada tempat yang sesuai dengan fungsinya. Bahkan sesuatu yang jarang diperhatikan tetapi amat vital bagi keberlangsungan hidup dan kehidupan manusia diperlengkapi sebagai pelindung yang sangat effektif. Pernahkah terfikir bagaimana bulu hidung bekerja melindungi pernafasan kita? Air mata, kelopak dan bulu mata melindungi penglihatan kita? Cairan minyak di dinding telinga melindungi pendengaran kita? Keringat melindungi kulit kita? Dan masih banyak hal-hal yang luput dari perhatian tetapi sesungguhnya ALLAH berikan untuk melindungi kita.

40:64. Allah-lah yang menjadikan bumi bagi kamu tempat menetap dan langit sebagai atap, dan membentuk kamu lalu membaguskan rupamu serta memberi kamu rezki dengan sebahagian yang baik-baik. yang demikian itu adalah Allah Tuhanmu, Maha Agung Allah, Tuhan semesta alam.

Segala macam fasilitas telah diberikan untuk manusia. Kebutuhan hidup terhampar di muka bumi ini untuk manusia. Bahkan kemuliaan dihadapan makhluq lain, menjadikan manusia dapat menundukkan mereka. Semua itu pemberian ALLAH kepada manusia, makhluq terbaik ciptaan-NYA.

36:72. dan Kami tundukkan binatang-binatang itu untuk mereka; Maka sebahagiannya menjadi tunggangan mereka dan sebahagiannya mereka makan.

17:70. dan Sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.

Secara tersirat ALLAH memperingatkan manusia sebagai makhluq yang diberikan kelebihan/ kesempurnaan dibanding makhluq yang lain, untuk melakukan hal yang lebih baik dalam keta’atan kepada ALLAH dibanding makhluq yang lainnya, termasuk lebih ta’at dibanding makhluq yang paling ta’at, yaitu malaikat. Dengan kelebihan itu, manusia dituntut untuk menjadi yang terbaik di hadapan ALLAH.

Tetapi sangat disayangkan, sebagian manusia tidak menganggap kelebihan itu sebagai modal untuk ta’at kepada ALLAH. Mereka menggunakan kelebihan itu untuk merusak. Berlomba-lomba berbuat dzalim, memperturuti hawa nafsu, memperkaya diri tanpa menghiraukan rambu-rambu ALLAH, menipu, menindas, meninggalkan semua kewajiban, melakukan semua hal-hal yang dilarang. Mereka menganggap Al Qur-an tidak lebih sekedar kitab tanpa makna, nabi-nabi utusan ALLAH hanyalah orang-orang yang tidak perlu diperhatikan ucapannya, akhirat hanya bualan belaka.

Apabila telah datang saatnya, hancurlah semua hujjah/ keyakinan mereka. Sia-sia lah penat dan lelah bekerja siang malam untuk memperkaya diri. Mereka kira harta benda yang dimiliki dapat menebus ke-ingkaran yang telah diperbuat.

13:18. bagi orang-orang yang memenuhi seruan Tuhannya, (disediakan) pembalasan yang baik. dan orang-orang yang tidak memenuhi seruan Tuhan, Sekiranya mereka mempunyai semua (kekayaan) yang ada di bumi dan (ditambah) sebanyak isi bumi itu lagi besertanya, niscaya mereka akan menebus dirinya dengan kekayaan itu. orang-orang itu disediakan baginya hisab yang buruk dan tempat kediaman mereka ialah Jahanam dan Itulah seburuk-buruk tempat kediaman.

95:4-5. Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. kemudian Kami kembalikan Dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka),

WALLAHU A'LAM

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tafakur Liar Seorang Pensyi'ar

Setiap orang mempunyai tujuan terhadap apa yang dilakukannya. Ia selalu berharap apa yang dilakukannya dapat menuai hasil. Begitupun sebagai seorang manusia yang percaya kepada fana-nya kehidupan dunia, maka ia akan berbuat untuk mendapatkan hasil untuk kekalnya hidup di akhirat. Termasuk di dalamnya kehidupan seorang pensyi’ar ilmu Allah. Ia berharap ilmu yang disyi’arkannya menjadi pendulang amal ibadah baginya sebagai bekal kehidupan akhirat. Hal itu akan terwujud selama orang-orang yang telah menerima syi’ar ilmu itu, memahami dan melaksanakan apa-apa yang telah disampaikan dalam ilmu itu. Untuk itu perlu ketaatan dalam pelaksanaannya dikarenakan untuk menggapai kefahaman diperlukan proses. Agar proses itu berjalan, maka seorang pensyi’ar harus mengolah taktik dan strategi syi’arnya dalam bentuk program-program yang terencana agar ilmu yang disyi’arkannya tersampaikan dengan utuh. Hal yang sangat berbahaya bila ilmu yang disampaikan tidak difahami dengan utuh, yaitu berupa...

Memperlihatkan Dalam Beribadah

Ibadah sudah seharusnya diperlihatkan, dipertontonkan, dan dipertunjukkan. Sehingga dapat dipastikan bahwa kita sedang ibadah.Dengan ditunjukkannya ibadah kita, maka akan menaikkan kualitas dari nilai ibadah tersebut. Sudah saatnya bagi kita semua untuk memperlihatkan dan menunjukkan pelaksanaan ibadah agar disebut orang yang taat dan bertaqwa. Dimulai dari akan beribadah, sudah harus diniatkan untuk memperlihatkannya. Pada saat melakukannya, berusahalah apa yang kita lakukan dilihat. Lakukan secermat-cermatnya hingga semua proses ibadah itu diperhatikan. Setelah selesai, nyatakan sekuat-kuatnya bahwa kita selesai beribadah. Perlihatkan ibadah kita....... ....... Perlihatkanlah kepada ALLAH SWT. Hanya kepada ALLAH. Berusahalah untuk menunjukkan, memperlihatkan, mempertontonkan ibadah kita kepada ALLAH. Tunjukkan yang terbaik yang bisa kita lakukan pada saat beribadah. Tunjukkan bahwa tidak ada aktifitas lain yang kita lakukan, tidak ada tujuan yang kita maksudkan, tiada keinginan lain ...

HADITS 36 – JANGAN MEMPERSULIT URUSAN ORANG LAIN

Hadits Arba'in An Nawawi Terjemah hadits : Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu, dari Rasulullah SAW bersabda : Siapa yang menyelesaikan kesulitan seorang mu’min dari berbagai kesulitan-kesulitan dunia, niscaya Allah akan memudahkan kesulitan-kesulitannya hari kiamat. Dan siapa yang memudahkan orang yang sedang kesulitan niscaya akan Allah mudahkan baginya di dunia dan akhirat dan siapa yang menutupi (aib) seorang muslim Allah akan tutupkan aibnya di dunia dan akhirat. Allah selalu menolong hambanya selama hambanya menolong saudaranya. Siapa yang menempuh jalan untuk mendapatkan ilmu, akan Allah mudahkan baginya jalan ke syurga. Sebuah kaum yang berkumpul di salah satu rumah Allah membaca kitab-kitab Allah dan mempelajarinya diantara mereka, niscaya akan diturunkan kepada mereka ketenangan dan dilimpahkan kepada mereka rahmat, dan mereka dikelilingi malaikat serta Allah sebut-sebut mereka kepada makhluk disisi-Nya. Dan siapa yang lambat amalnya, hal itu tidak akan di...