Langsung ke konten utama

Kegembiraan Menghadapi Bulan Ramadhan

By Eman

“Barangsiapa yang gembira akan datangnya Ramadhan, diharamkan jasadnya dari api neraka” (Al Hadits)

Gembira yang dimaksud oleh hadits ini adalah gembira akan datangnya bulan yang di dalamnya penuh kebaikan. Yang setiap waktunya bernilai lebih dibanding saat bulan lainnya. Karena memang Ramadhan adalah bulan yang sangat banyak hal didalamnya, yaitu:




- Bulan ampunan (maghfirah), yaitu ALLAH membuka selebar-lebarnya pintu ampunan dan taubat. (buat yang hobby bikin dosa, buru-buru deh tobat)

- Bulan pengajaran (tarbiyah), yaitu pada bulan ini kita diajarkan lahir bathin akan banyak hal.

Lahirnya kita diajarkan untuk merasakan bagaimana orang yang kekurangan, orang yang bahkan dalam satu hari satu malam (bahkan lebih) tidak mendapatkan makanan untuk mengisi perutnya. Walaupun tidak selapar orang fakir miskin, paling tidak kita diajarkan bagaimana merasakan kosongnya perut dalam sehari, sehingga kita dapat menyadari akan nikmat makanan dan minuman yang ALLAH berikan setiap harinya kepada kita. (Gimana mau ngerasain, buka puasanya aja nasi 2 piring, kolak, es buah, es campur, tambah bakso, dll)

Bathinnya kita diajarkan untuk meredam dan menahan hawa nafsu yang mengajak kita kepada keburukkan. Syahwat, amarah, ghibah (membicarakan hal yang jelek pada seseorang), fitnah, berbohong, namimah, dan lain-lain. (Infotainment…. Infotainment…. Yang masih anget… yang masih anget…..)

- Bulan Rahmah, yaitu ALLAH jaga amal ibadah kita pada bulan ini dengan ditimbulkannya gairah atau semangat yang berbeda dalam melakukan ibadah. Juga ALLAH gerakkan hati semua orang yang berpuasa untuk saling menjaga amal ibadah tersebut dari kerusakkan atau kesia-siaan.

- Bulan Al Qur-an, yaitu ALLAH turunkan Al Qur-an pada bulan ini sebagai tanda cinta kasih ALLAH kepada manusia. Sebagai manual hidup manusia, kita diberikan Al Qur-an agar dibaca, dipelajari, diamalkan sebagai penuntun menuju keselamatan di dunia hingga akhirat.

- Bulan diobralnya nilai amal ibadah, yatu ALLAH melipat-gandakan nilai-nilai amal ibadah seperti amal sunah dibalas dengan nilai amal wajib, amal wajib diganjar sebanyak 70 kali lipat. Bahkan tidurnya orang yang berpuasa dikarenakan menghindari dari perbuatan buruk atau penatnya ia bekerja siang hari itu, akan dinilai sebagai amal kebaikan. (Sale 7000%, tapi sayang masih banyak yang kurang minat)

Oleh sebab itu, banyak orang yang benar-benar mempersiapkan diri dalam menghadapi bulan suci ini dengan mensucikan diri lahir dan bathin. Dengan saling bermaaf-maafan, mempererat tali silaturahim, mandi sunah menghadapi bulan Ramadhan, dan lain lain.

Tetapi tidak sedikit yang bergembira bukan karena dasar ibadah. Mereka ini bergembira karena hal duniawi semata. Ini juga dipicu oleh sifat dan kelakuan orang Islam sendiri, yaitu :

- Bulan Ramadhan adalah petasan dan kembang api, coba saja lihat di pinggir-pinggir jalan, bahkan gang-gang sempit pun banyak yang berjualan petasan dan kembang api ini. Padahal ulama dan pemda telah melarang penjualan khususnya petasan. Lagipula keduanya hanya mubadzir semata, yang mana pelakunya adalah merupakan teman syaitan.





- Bulan Ramadhan adalah bulan kolak, kurma, es kelapa, es buah, dan makanan buka puasa lainnya. Seperti diatas, pedagang ini sangat menjamur dan banyak diantaranya pembeli sampai antri di depan tempat penjualnya. (Yang lagi baca termasuk, nggak?)

- Bulan Ramadhan adalah kesempatan bagi muda-mudi/ remaja untuk dapat tambahan wakuncar, dengan istilah ngabuburit lah, habis sholat subuh lah, dll.

- Bulan Ramadhan adalah bulan obral pakaian, makanan, kue-kue untuk lebaran, bisa dilihat di mal, swalayan, supermarket hypermart dipajang harga obral bahkan sampai 90%. Tak kalah dengan pedagang kolak, pedagang besar ini kebagian jatah di serbu pembeli yang biasanya mulai terjadi pada pertengahan Ramadhan.

- Ramadhan adalah bulan THR. (Ini yang paling ditunggu-tunggu, dan merupakan trending topic mulai awal Ramadhan)

- Ramadhan adalah bulan untuk mempersiapkan penganan lebaran seperti ketupat, dodol, opor, kacang goreng, nastar, pastel, dll.

- Bahkan bagi beberapa pedagang, Ramadhan adalah bulan mengeruk keuntungan sebanyak-banyaknya, baik untuk makanan berbuka dan sahur maupun untuk pakaian lebaran, orang sudah tidak lagi memperhitungkan seberapa tebal dompetnya.

Semuanya kembali kepada kita. ALLAH telah menghadiahi kepada manusia hidangan yang amat mulya. Akankah kita menyantapnya dengan sebaik-baiknya, atau menghambur-hamburkan dengan sia-sia.

Ada sebuah perkataan yang mungkin sekedar lelucon, tetapi dapat kita resapi sebagai peringatan bagi kita umat Islam, yaitu:
“Ramadhan terbagi 3 fase. Fase pertama masjid dan mushola penuh. Fase kedua pasar penuh. Fase ketiga, terminal penuh.”

WALLAHU A’LAM

Komentar

  1. Salam 'alaikum Boss.... nais tu mit yu..... itu dulu yang bisa aku bilang.....

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tafakur Liar Seorang Pensyi'ar

Setiap orang mempunyai tujuan terhadap apa yang dilakukannya. Ia selalu berharap apa yang dilakukannya dapat menuai hasil. Begitupun sebagai seorang manusia yang percaya kepada fana-nya kehidupan dunia, maka ia akan berbuat untuk mendapatkan hasil untuk kekalnya hidup di akhirat. Termasuk di dalamnya kehidupan seorang pensyi’ar ilmu Allah. Ia berharap ilmu yang disyi’arkannya menjadi pendulang amal ibadah baginya sebagai bekal kehidupan akhirat. Hal itu akan terwujud selama orang-orang yang telah menerima syi’ar ilmu itu, memahami dan melaksanakan apa-apa yang telah disampaikan dalam ilmu itu. Untuk itu perlu ketaatan dalam pelaksanaannya dikarenakan untuk menggapai kefahaman diperlukan proses. Agar proses itu berjalan, maka seorang pensyi’ar harus mengolah taktik dan strategi syi’arnya dalam bentuk program-program yang terencana agar ilmu yang disyi’arkannya tersampaikan dengan utuh. Hal yang sangat berbahaya bila ilmu yang disampaikan tidak difahami dengan utuh, yaitu berupa...

Memperlihatkan Dalam Beribadah

Ibadah sudah seharusnya diperlihatkan, dipertontonkan, dan dipertunjukkan. Sehingga dapat dipastikan bahwa kita sedang ibadah.Dengan ditunjukkannya ibadah kita, maka akan menaikkan kualitas dari nilai ibadah tersebut. Sudah saatnya bagi kita semua untuk memperlihatkan dan menunjukkan pelaksanaan ibadah agar disebut orang yang taat dan bertaqwa. Dimulai dari akan beribadah, sudah harus diniatkan untuk memperlihatkannya. Pada saat melakukannya, berusahalah apa yang kita lakukan dilihat. Lakukan secermat-cermatnya hingga semua proses ibadah itu diperhatikan. Setelah selesai, nyatakan sekuat-kuatnya bahwa kita selesai beribadah. Perlihatkan ibadah kita....... ....... Perlihatkanlah kepada ALLAH SWT. Hanya kepada ALLAH. Berusahalah untuk menunjukkan, memperlihatkan, mempertontonkan ibadah kita kepada ALLAH. Tunjukkan yang terbaik yang bisa kita lakukan pada saat beribadah. Tunjukkan bahwa tidak ada aktifitas lain yang kita lakukan, tidak ada tujuan yang kita maksudkan, tiada keinginan lain ...

HADITS 36 – JANGAN MEMPERSULIT URUSAN ORANG LAIN

Hadits Arba'in An Nawawi Terjemah hadits : Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu, dari Rasulullah SAW bersabda : Siapa yang menyelesaikan kesulitan seorang mu’min dari berbagai kesulitan-kesulitan dunia, niscaya Allah akan memudahkan kesulitan-kesulitannya hari kiamat. Dan siapa yang memudahkan orang yang sedang kesulitan niscaya akan Allah mudahkan baginya di dunia dan akhirat dan siapa yang menutupi (aib) seorang muslim Allah akan tutupkan aibnya di dunia dan akhirat. Allah selalu menolong hambanya selama hambanya menolong saudaranya. Siapa yang menempuh jalan untuk mendapatkan ilmu, akan Allah mudahkan baginya jalan ke syurga. Sebuah kaum yang berkumpul di salah satu rumah Allah membaca kitab-kitab Allah dan mempelajarinya diantara mereka, niscaya akan diturunkan kepada mereka ketenangan dan dilimpahkan kepada mereka rahmat, dan mereka dikelilingi malaikat serta Allah sebut-sebut mereka kepada makhluk disisi-Nya. Dan siapa yang lambat amalnya, hal itu tidak akan di...