By: Eman
Perhatikan sekitar kita. Perhatikan kakek nenek buyut kita. Perhatikan kakek nenek kita. Perhatikan orang tua kita. Sebagian dari mereka telah tiada. Telah meninggalkan kita. Meninggal dunia.
Kini kita tidak dapat melihat mereka lagi. Tidak dapat melihat senyum dan tawa mereka lagi. Tidak dapat meminta petuah dan nasihat bijaksana mereka lagi. Tidak dapat menyentuh dan mencium tangan mereka lagi.
Padahal, pada saat mereka masih hidup, masih ada di sekitar mereka. Kita tidak pernah perduli pada petuah dan nasihat mereka. Merasa tergangu dengan senyum dan tawa mereka. Merasa rendah apabila mencium tangan mereka.
Kini mereka telah tiada. Kini semua telah berlalu. Hanya hati pedih bagai ter-iris sembilu. Sudah berapa banyakkah yang terlewati oleh kita?
WALLAHU A'LAM
Perhatikan sekitar kita. Perhatikan kakek nenek buyut kita. Perhatikan kakek nenek kita. Perhatikan orang tua kita. Sebagian dari mereka telah tiada. Telah meninggalkan kita. Meninggal dunia.
Kini kita tidak dapat melihat mereka lagi. Tidak dapat melihat senyum dan tawa mereka lagi. Tidak dapat meminta petuah dan nasihat bijaksana mereka lagi. Tidak dapat menyentuh dan mencium tangan mereka lagi.
Padahal, pada saat mereka masih hidup, masih ada di sekitar mereka. Kita tidak pernah perduli pada petuah dan nasihat mereka. Merasa tergangu dengan senyum dan tawa mereka. Merasa rendah apabila mencium tangan mereka.
Kini mereka telah tiada. Kini semua telah berlalu. Hanya hati pedih bagai ter-iris sembilu. Sudah berapa banyakkah yang terlewati oleh kita?
WALLAHU A'LAM
Astaghfirullhal'azhim.... Boss... benar itu.... masuk awal Ramadhan ini terkenang semua nya.... hanya bisa di kenang.... Allohummaghfirlahum warham hum wa 'afihim wa' fu 'anhum.... semoga ALLAH berikan kebahagiaan kepada ruhaniyah mereka di alamnya....
BalasHapusAamiin. Mudah2an do'a kita disampaikan ke mereka, walaupun mereka sd tiada.
BalasHapus