Dengan dalih kebebasan, kini banyak orang melakukan pembenaran dari apa yang dilakukan. Hak Asasi Manusia (HAM) menjadi kata yang sangat ajaib, yang bisa jadi kata yang ditakuti, -juga digunakan untuk menakuti-, oleh sebagian orang. Kebebasan berekspresi, berkarya, seni, berbicara, menyiarkan atau mendapatkan kabar/ berita, berpendapat, dan lain lain. Apabila diingatkan kepada mereka, agar melakukannya dengan melihat batasan-batasan yang ada, maka akan terjadi sebuah koor yang diteriakkan dengan sekeras-kerasnya, MELANGGAR HAM!!! Pihak yang berseberangan dengan mereka pun tidak tinggal diam. Dilakukan upaya-upaya ‘counter’ berupa penjelasan, penerangan, jawaban, dan hal lainnya. Maka terjadilah perdebatan, percekcokan, perpecahan dalam tubuh bangsa ini. Demo dibalas demo, spanduk dibalas spanduk, cercaan serta cacian dibalas dengan hal serupa. Akhirnya adu fisik pun terkadang tak terhindarkan. Endingnya, kambing hitam harus dicari. Hasil akhirnya, kebenaran dan kebatilan menjadi bias,
Isinya Campur-Campur, Tetapi Tetap Non-Kolestrol