Kebencian seringkali menghilangkan logika. Segala perbuatan orang yang dibenci selalu dianggap salah. Bahkan bernapas pun dianggap salah. Hingga hilanglah nalar untuk dapat membedakan mana yang benar atau yang salah. Kewarasan lenyap entah kemana. Selama orang yang dibencinya belum jatuh sesuai keinginannya, maka tidaklah hilang kebencian itu. Segala cara dan upaya dilakukan untuk mewujudkan keinginannya itu, tanpa pandang bahwa perbuatannya itu hanya menghasilkan dosa. Tiada aturan, tiada sopan santun, tiada moral, tiada akhlaq, bahkan tiada agama baginya. Yang penting hawa nafsu kebenciannya terlampiaskan. Kalau sudah begitu, apa bedanya dengan binatang?
Isinya Campur-Campur, Tetapi Tetap Non-Kolestrol