Humor Sufi
Seorang pemuda baru saja mewarisi kekayaan orang tuanya. Ia langsung terkenal sebagai orang kaya, dan banyak orang yang menjadi kawannya. Namun karena tidak cakap mengelola, tidak lama seluruh uangnya habis. Satu per satu kawannya menjauhinya. Ketika benar-benar miskin dan sebatang kara, ia mendatangi Nasruddin.
“Uang saya sudah habis, dan kawan-kawan saya meninggalkan saya. Apa yang harus saya lakukan?” keluh pemuda itu.
“Jangan khawatir,” jawab Nasrtuddin, “Segalanya akan normal kembali. Tunggu saja beberapa hari ini. Kau akan kembali tenang dan bahagia.”
Pemuda itu gembira bukan main. “Jadi saya akan kembali kaya?”
“Bukan begitu maksudku. Kau salah tafsir. Maksudku, dalam waktu yang tidak terlalu lama, kau akan terbiasa menjadi orang miskin dan tidak mempunyai teman.”
Seorang pemuda baru saja mewarisi kekayaan orang tuanya. Ia langsung terkenal sebagai orang kaya, dan banyak orang yang menjadi kawannya. Namun karena tidak cakap mengelola, tidak lama seluruh uangnya habis. Satu per satu kawannya menjauhinya. Ketika benar-benar miskin dan sebatang kara, ia mendatangi Nasruddin.
“Uang saya sudah habis, dan kawan-kawan saya meninggalkan saya. Apa yang harus saya lakukan?” keluh pemuda itu.
“Jangan khawatir,” jawab Nasrtuddin, “Segalanya akan normal kembali. Tunggu saja beberapa hari ini. Kau akan kembali tenang dan bahagia.”
Pemuda itu gembira bukan main. “Jadi saya akan kembali kaya?”
“Bukan begitu maksudku. Kau salah tafsir. Maksudku, dalam waktu yang tidak terlalu lama, kau akan terbiasa menjadi orang miskin dan tidak mempunyai teman.”
Subhanallah....
BalasHapusYah, begitulah dunia.....
BalasHapus