Langsung ke konten utama

Postingan

Tajamkan Mata

Sulim adalah seorang petani yang sederhana. Lahan miliknya terbilang hanya sedikit, masih bisa menghasilkan untuk kehidupannya sehari-hari. Ia berkawan dengan 3 orang yang berbeda sifat, sikap dan pendirian, yaitu   Akit, Apir, dan Apik Akit adalah seorang yang selalu memberi perlindungan,   rasa nyaman, tentram, dan damai. Ia juga seorang yang tegas, keras dan tidak mau kompromi pada hal yang mendasar. Akit sangat tidak suka dengan Apir, terutama bila Apir membujuk Sulim untuk meninggalkannya. Ia siap berkelahi bila Apir telah melanggar kawasannya. Tetapi sayangnya ia adalah seorang yang fakir. Apir adalah orang yang sopan santun, lembut, gemar memberi, tetapi ia adalah orang yang selalu ingin menguasai Sulim sendirian. Ia selalu berusaha mencari celah agar tujuannya tercapai dengan menjanjikan kehebatan, kemulyaan, dan harta benda bila Sulim mau meninggalkan kawan yang lainnya, terutama Akit. Tetapi kadang Apir bisa berkompromi dengan Apik selama tidak menghalan...

Menatap Dengan Jernih

Alkisah sebuah kerajaan sedang mengalami kemarau yang panjang. 5 tahun kemarau berlangsung, sungai-sungai sebagai denyut nadi kerajaan semuanya kering kerontang. Hal ini diperparah oleh semua mata air yang juga kering. Tidak ada tanda setetes air pun pada mata air yang ada. Suatu hari datanglah 2 kelompok orang yang bermusuhan menghadap sang raja. Mereka masing-masing mengabarkan mengenai danau yang mereka temukan. Mereka berjanji bahwa air danau itu dapat dialiri ke sungai-sungai yang melintas di kerajaan. Mereka masing-masing menggambarkan kelebihan-kelebihan yang ada pada danau mereka, dan menjelekan danau seterunya. Raja harus memilih salah satu dari yang ditawarkan oleh 2 kelompok itu. Ia tahu bahwa dari kelompok mana pun yang dipilih, pasti menuntut imbal balik. Sudah pasti mereka melakukan itu karena mengharapkan keuntungan. Walaupun 2 kelompok itu memberi kata-kata manis atas danau yang mereka miliki, sang raja tidak begitu saja mempercayai. Ia mengirim orang k...

Fatamorgana Kepemilikan

“Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya. Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menafkahkan (sebagian) dari hartanya memperoleh pahala yang besar.” (Al Hadiid [57] : 7) Allah adalah pemberi rizqi, sudah jelas. Banyak yang mengira bila berdo’a meminta sesuatu dari rizqi kemudian terwujud adalah karena Allah mengabulkan do’a tersebut. Tetapi tahukah bahwa rizqi yang ada pada kita adalah menurut kehendak Allah? “………… nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya ……” Allah yang menjadikan seseorang “memiliki” atau “tidak memiliki” harta. Hanya atas kehendak Allah seseorang mampu atau tidak mampu menguasai perbendaharaan dunia. Kefahaman terhadap ayat diatas membuat seseorang   tidak akan pernah bergembira   berlebihan saat menerima rizqi, dan terpuruk dalam kesedihan saat kehilangannya. “ Allah melapangk...