Langsung ke konten utama

Lampu Sen bukanlah Uang Sen



Lampu sign (sen) adalah lampu pada kendaraan sebagai penunjuk ke arah mana kendaraan akan berbelok. Lampu ini amat sangat berguna sekali (agar pembaca faham betapa pentingnya lampu ini dalam berkendara, tapi bahasanya amat sangat lebay banget sekali ya …) untuk kendaraan lain atau orang lain, sehingga dapat meng-antisipasi agar tidak terjadi insiden di jalan.

Kodenya adalah bila lampu sign yang kiri menyala, maka kendaraan akan berbelok ke arah kiri. Bila lampu sign yang kanan menyala, maka kendaraan akan berbelok ke arah kanan. Dan bila keduanya menyala, maka itu sebagai lampu darurat saat kendaraan mogok, atau sebagai penanda saat hujan deras atau sedang ada kabut tebal. Hal – hal seperti ini pasti sudah tahu khan? Seperti itulah teorinya.

Tetapi yang terjadi dapat berbeda dari teori….

Fenomena yang terjadi sekarang ini adalah kendaraan roda 4 atau lebih menyalakan kedua lampu sign nya dalam kondisi tidak darurat dalam cuaca yang cerah. Coba lihat di persimpangan jalan raya yang tiada lampu lalu lintasnya. Kedua lampu sign dinyalakan dimaksudkan sebagai tanda kendaraan akan berjalan lurus. Memang inisiatif yang kreatif sih, tetapi sudah melenceng dari kode yang seharusnya, bahwa justru saat melaju lurus tidak diperlukan menyalakan lampu sign manapun. Penulis menduga hal kreatif ini bisa disebabkan oleh sebagian pengendara yang tidak menyalakan lampu sign saat akan berbelok. Atau pengendara yang terlupa mematikan lampu sign setelah berbelok.

Koq bisa…. ???

Begini…. Saat seorang pengendara menganggap lampu sign hanyalah aksesoris semata, maka ia tidak akan menyalakan lampu tersebut saat akan berbelok. Dan ini tidak ada bedanya dengan kendaraan yang  akan berjalan lurus. Sehingga menyulitkan pengendara lain mengetahui ke arah mana kendaraan itu akan berjalan. Otomatis akan menaikkan resiko terjadinya insiden.

Begitu juga pengendara yang terlupa mematikan lampu sign setelah berbelok hingga bertemu persimpangan lagi, akan membingungkan pengendara lain. Disangka akan berbelok, ternyata malah berjalan lurus.

Maka seorang pengendara pun ber-inisiatif untuk menyalakan kedua lampu sign saat akan berjalan lurus di persimpangan. Lalu orang kedua, ketiga, hingga akhirnya hal ini diikuti oleh banyak pengendara terutama kendaraan roda 4 atau lebih. Lama kelamaan hal ini menjadi lumrah bila dipersimpangan ada kendaraan yang menyalakan kedua lampu sign, maka ia akan berjalan lurus.

Apakah dugaan ini benar adanya? Entahlah….

Tetapi disini ada sebuah ikhtiar untuk menjaga keselamatan ditengah kesemrawutan kendaraan di jalan. Lagi-lagi ini hanyalah dugaan. Masalah dibolehkan atau tidak, sebaiknya tanyakan saja kepada pihak berwenang. Karena penulis hanya menuangkan tulisan di tengah kesemrawutan fikiran yang ada.

(Jangan-jangan penulis membutuhkan dua lampu sign di kepalanya agar dapat menandakan fikirannya  akan berjalan lurus… hehehe….)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Doa Nabi Ibrahim

Menurut keterangan Al Baghawy bahwa Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail membaca doa ini saat membangun kembali Ka'bah -----

TAFAKUR FI KHOLQILLAH

By : Eman “Bertafakurlah tentang ciptaan ALLAH, jangan bertafakur tentang Dzat ALLAH.” Pernyataan diatas merupakan rambu-rambu bagi siapa saja yang ingin melangkah pada tahap bertafakur. Bertafakur merupakan salah satu proses bagi seorang manusia untuk mencapai tingkat muqorobah. Tiada seorang pun yang dapat mencapai pentafakuran atas Dzat ALLAH. Itu sudah harga mati, tidak dapat diganggu gugat. Yang bisa dilakukan oleh orang tersebut adalah bertafakur atas ciptaan ALLAH yang terhampar di depan matanya, bahkan pada dirinya sendiri. “Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda kekuasaan Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al Qur-an itu adalah benar. Dan apakah Tuhanmu tidak cukup (bagi kamu) bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu.” (AQ - 41:53) ALLAH telah memperlihatkan pada manusia hamparan kekuasaan-NYA, yang dengannya manusia dapat memahami bahwa ALLAH MAHA KUASA dan manusia amatlah lemah, tak berdaya, dan tiada ku

Pengalaman Mengobati Hipertiroid

(Pengalaman seorang ibu penderita hipertiroid)     Saya adalah seorang penderita sakit hipertiroid. Tanda-tanda seseorang menderita hipertiroid memang berbeda-beda, sedangkan yang pernah dialami oleh saya diantaranya: mata membesar, tangan tremor (bergetar), terasa ada benjolan di tenggorokan bila sedang menelan air ludah. Ada benjolan yang cukup besar di ketiak. Menurut beberapa informasi bahwa seseorang penderita hipertiroid tidak disarankan untuk hamil, karena hipertiroidnya akan lebih terpacu menjadi semakin parah. Dan inilah yang terjadi pada diri saya, sementara saya baru mengetahui bahwa saya mengidap hipertiroid ini pada saat usia kandungan 7 bulan. Ditambah lagi terjadi exclamsia saat kandungan berusia 8 bulan. Bersyukurnya saya dapat melahirkan secara normal, yang sebelumnya diperkirakan oleh dokter harus cesar. Setelah melahirkan, saya masih harus menjalani perawatan intensif disertai harus menelan berbagai macam obat, yang salah satunya adalah PTU. Obat PTU ini adalah