Langsung ke konten utama

Handphone dan Kehidupan Manusia



Handphone (HP) merupakan alat komunikasi yang sudah lumrah saat ini. Banyak orang yang tidak pernah ketinggalan HP dalam sisi-sisi kehidupannya.

Saat kita matikan, sebagian besar model HP tidaklah padam sama sekali. Selama battery tidak dicabut, beberapa fungsi akan tetap berjalan, seperti  waktu (tanggal dan jam), dan alarm. Sedangkan bila battery dicabut, HP akan mati total, tiada satupun fungsi yang berjalan.

Tetapi kita bukan akan mengulas HP dan teknologinya. Kita akan sedikit mentafakuri pengguna HP dan teknologi dalam hidup dan kehidupannya. Dibanding teknologi HP,  teknologi pada hidup dan kehidupan manusia jauh lebih canggih dan tidak dapat terkira secara pasti oleh manusia.

Saat tidur, manusia tidaklah sepenuhnya mati. Bisa disebut “setengah mati”. Ia hidup tetapi tiada kehidupan. Jantung, paru-paru, organ dalam tetap bekerja. Sedangkan sebagian organ rasa terputus dari dunia luar, sebagai contoh saat dipanggil namanya dengan suara biasa, tiada respon yang diberikan. Begitu pula sebagian manusia tidak terpengaruh oleh rasa sakit/ gatal saat digigit nyamuk. Hanya dapat menyadari bahwa kulit penuh dengan bentol-bentol merah bekas gigitan nyamuk saat terbangun.

Tetapi saat “battery” manusia dicabut, maka ia sepenuhnya mati. Seluruh organ, baik luar maupun dalam, berhenti berfungsi. Tiada lagi respon maupun rasa yang terjadi. Tinggallah ia sebagai jasad tanpa hidup dan kehidupan.

Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berpikir. 
AZ ZUMAR (39) : 42

Wallahu a’lam

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tafakur Liar Seorang Pensyi'ar

Setiap orang mempunyai tujuan terhadap apa yang dilakukannya. Ia selalu berharap apa yang dilakukannya dapat menuai hasil. Begitupun sebagai seorang manusia yang percaya kepada fana-nya kehidupan dunia, maka ia akan berbuat untuk mendapatkan hasil untuk kekalnya hidup di akhirat. Termasuk di dalamnya kehidupan seorang pensyi’ar ilmu Allah. Ia berharap ilmu yang disyi’arkannya menjadi pendulang amal ibadah baginya sebagai bekal kehidupan akhirat. Hal itu akan terwujud selama orang-orang yang telah menerima syi’ar ilmu itu, memahami dan melaksanakan apa-apa yang telah disampaikan dalam ilmu itu. Untuk itu perlu ketaatan dalam pelaksanaannya dikarenakan untuk menggapai kefahaman diperlukan proses. Agar proses itu berjalan, maka seorang pensyi’ar harus mengolah taktik dan strategi syi’arnya dalam bentuk program-program yang terencana agar ilmu yang disyi’arkannya tersampaikan dengan utuh. Hal yang sangat berbahaya bila ilmu yang disampaikan tidak difahami dengan utuh, yaitu berupa...

Memperlihatkan Dalam Beribadah

Ibadah sudah seharusnya diperlihatkan, dipertontonkan, dan dipertunjukkan. Sehingga dapat dipastikan bahwa kita sedang ibadah.Dengan ditunjukkannya ibadah kita, maka akan menaikkan kualitas dari nilai ibadah tersebut. Sudah saatnya bagi kita semua untuk memperlihatkan dan menunjukkan pelaksanaan ibadah agar disebut orang yang taat dan bertaqwa. Dimulai dari akan beribadah, sudah harus diniatkan untuk memperlihatkannya. Pada saat melakukannya, berusahalah apa yang kita lakukan dilihat. Lakukan secermat-cermatnya hingga semua proses ibadah itu diperhatikan. Setelah selesai, nyatakan sekuat-kuatnya bahwa kita selesai beribadah. Perlihatkan ibadah kita....... ....... Perlihatkanlah kepada ALLAH SWT. Hanya kepada ALLAH. Berusahalah untuk menunjukkan, memperlihatkan, mempertontonkan ibadah kita kepada ALLAH. Tunjukkan yang terbaik yang bisa kita lakukan pada saat beribadah. Tunjukkan bahwa tidak ada aktifitas lain yang kita lakukan, tidak ada tujuan yang kita maksudkan, tiada keinginan lain ...

HADITS 36 – JANGAN MEMPERSULIT URUSAN ORANG LAIN

Hadits Arba'in An Nawawi Terjemah hadits : Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu, dari Rasulullah SAW bersabda : Siapa yang menyelesaikan kesulitan seorang mu’min dari berbagai kesulitan-kesulitan dunia, niscaya Allah akan memudahkan kesulitan-kesulitannya hari kiamat. Dan siapa yang memudahkan orang yang sedang kesulitan niscaya akan Allah mudahkan baginya di dunia dan akhirat dan siapa yang menutupi (aib) seorang muslim Allah akan tutupkan aibnya di dunia dan akhirat. Allah selalu menolong hambanya selama hambanya menolong saudaranya. Siapa yang menempuh jalan untuk mendapatkan ilmu, akan Allah mudahkan baginya jalan ke syurga. Sebuah kaum yang berkumpul di salah satu rumah Allah membaca kitab-kitab Allah dan mempelajarinya diantara mereka, niscaya akan diturunkan kepada mereka ketenangan dan dilimpahkan kepada mereka rahmat, dan mereka dikelilingi malaikat serta Allah sebut-sebut mereka kepada makhluk disisi-Nya. Dan siapa yang lambat amalnya, hal itu tidak akan di...