Langsung ke konten utama

Postingan

Kisah Masa Kecil Musa Hingga Mendapatkan Wahyu

Masa kecil Musa "Dan Kami ilhamkan kepada ibunya Musa, Susuilah dia (Musa), dan apabila engkau khawatir terhadapnya maka hanyutkanlah dia ke sungai (Nil). Dan janganlah engkau takut dan jangan (pula) bersedih hati, sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan menjadikannya salah seorang Rasul." (QS. Al-Qasas 28: Ayat 7) "Maka dia dipungut oleh keluarga Fir'aun agar (kelak) dia menjadi musuh dan kesedihan bagi mereka. Sungguh, Fir'aun dan Haman bersama bala tentaranya adalah orang-orang yang bersalah." (QS. Al-Qasas 28: Ayat 8) "Dan istri Fir'aun berkata, (Dia) adalah penyejuk mata hati bagiku dan bagimu. Janganlah kamu membunuhnya, mudah-mudahan dia bermanfaat kepada kita atau kita ambil dia menjadi anak, sedang mereka tidak menyadari." (QS. Al-Qasas 28: Ayat 9) "Dan hati ibu Musa menjadi kosong. Sungguh, hampir saja dia menyatakannya (rahasia tentang Musa), seandainya tidak Kami teguhkan hatinya, agar dia ...

Memegang Kemaluan Membatalkan Wudhu'

Malik telah menceritakan kepada kami, dari Abdullah ibnu Abu Bakar ibnu Muhammad ibnu Amr ibnu Hazm, bahwa ia pernah mendengar Urwah ibnu Zubair bercerita : Aku masuk menemui Marwan ibnul Hakam, lalu kami saling mengingatkan hal-hal yang membatalkan wudhu'. Marwan mengatakan, "Karena memegang zakar, wajib wudhu'." Urwah menjawab, "Aku tidak mengetahui hadits itu." Marwan berkata, "Busrah binti Shafwan telah menceritakan kepadaku bahwa ia pernah mendengar Rasulullah Saw. bersabda, 'Apabilaseseorang diantara kalian memegang kemaluannya, hendaklah ia berwudhu.' Sulaiman ibnu Amr dan Muhammad ibnu Abdullah telah menceritakan kepada kami, dari Yazid ibnu Abdul Malik Al Hasyimi, dari Sa'id ibnu Abu Sa'id, dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah Saw pernah bersabda : Apabila seseorang diantara kalian memegang kemaluannya dengan tangannya, sedangkan antara tangan dengan kemaluannya tidak ada suatu penghalang pun, maka hendaklah ia berwudhu'. Abd...

Marah Adalah Perbuatan Zalim

 لَّاۤ اِلٰهَ اِلَّاۤ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَ ۚ  Tidak ada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim." (QS. Al-Anbiya 21: Ayat 87) Potongan ayat ini lebih dikenal sebagai do'a Nabi Yunus saat beliau berada dalam mulut ikan yang sangat besar (paus?). Setelah beliau meninggalkan umatnya, lalu ikut dalam perjalanan sebuah kapal laut. Setelah terjadinya badai yang mengamuk mengombang-ambingkan kapal, kemudian dilakukanlah undian oleh awak kapal yang hasil akhirnya adalah beliau ditetapkan sebagai orang yang harus keluar dari kapal laut menceburkan diri ke dalam samudera yang sedang menggelora. Ilustrasi : Kapal dalam Badai Ikhwal beliau berada pada tempat tersebut dijelaskan dalam keseluruhan ayat : Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: وَ ذَا النُّوْنِ اِذْ ذَّهَبَ مُغَا ضِبًا فَظَنَّ اَنْ لَّنْ نَّـقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَا دٰى فِى الظُّلُمٰتِ اَنْ لَّاۤ اِلٰهَ اِلَّاۤ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُن...