Langsung ke konten utama

Postingan

Wajib Izin dan Ucap Salam Saat Bertamu

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَدْخُلُوْا بُيُوْتًا غَيْرَ بُيُوْتِكُمْ حَتّٰى تَسْتَأْنِسُوْا وَتُسَلِّمُوْا عَلٰۤى اَهْلِهَا ۗ ذٰ لِكُمْ خَيْرٌ لَّـكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ "Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat." (QS. An-Nur 24: Ayat 27) Adab dalam bertamu adalah salah satu adab yang penting dalam menjaga hubungan antar sesama manusia. Dalam kondisi sekarang ini yang cenderung tidak memperhatikan adab dalam pergaulan sesama manusia, menjadikan manusia terlihat tidak berakhlaq. Sebuah rumah adalah hak penuh pemiliknya, dan atau penghuninya. Otoritas ini berkaitan dengan kepentingan pribadi pemilik dan penghuni didalamnya. Selayaknya orang luar tidak menerobos batasan yang ada, baik itu berupa dinding atau pagar. Tidak untuk mencari-cari tahu, ata...

Perbaiki Wudhu

Menyimak beberapa kiat agar terhindar dari paparan virus covid-19, seperti cuci tangan pakai sabun, cuci muka pakai sabun, dan lain lain , mengingatkan pada prosesi yang dilakukan sebelum melaksanakan sholat, yaitu berwudhu’. Wudhu’ adalah sesuatu yang biasa bagi umat Islam. Begitu biasanya sehingga banyak yang menyepelekan tata tertibnya, termasuk syarat dan rukunnya. Banyak yang membasuh wajah tidak sempurna, membasuh tangan tidak sampai siku, berkumur-kumur hanya membasahi bibir saja, membersihkan lubang hidung hanya membasahi ujung hidung saja, membasuh kaki hanya bagian depan jari-jari kaki saja, dan lain sebagainya. Padahal selain dasarnya adalah untuk bersuci, ada aspek kesehatan dalam berwudhu’ ini. Silakan browsing di internet, banyak yang membahas perihal ini. Aspek kesehatan dari berwudhu ini menjadi begitu penting saat terjadinya wabah ini yang menyerang melalui paparan pada wajah, hidung, tangan, dan anggota tubuh terbuka lainnya. Saat berwudhu', kita ...

Insya Allah vs In syaa Allah

Pernah ada yang share artikel yang diantaranya berisi kalimat seperti dibawah ini? ”Kita seharusnya tidak menulis : insya Allah = Menciptakan Allah (naudzubillah ..) Tapi pastikan kita menulis : In Syaa Allah = dengan izin Allah” Sudah lama menahan diri untuk tidak membahas masalah ini, tetapi artikel ini masih saja sliweran di medsos. Tidak ada huruf yang bisa mewakili untuk menulis bahasa Arab selain dari tulisan/ huruf Arab itu sendiri. Tidak huruf Latin, Pallawa, atau huruf lainnya. Tidak bisa kita bilang bahwa tulisan “insya” Allah (in dan sya disambung) adalah salah, dan yang benar adalah ‘’in sya Allah’’ (in dan sya dipisah). Dalam penulisan bahasa Indonesia (huruf Latin), pembacaan huruf N dibaca jelas (dansa, rindu, amandel) , kecuali disusul oleh huruf G atau Y yang akan membentuk NG atau NY (angsa, banyak). Huruf N disusul kedua huruf itu tetap dibaca jelas apabila dipisah, seperti : puluhan gelas, bemain yoyo. Seringkali kata insya dibaca dengan jelas...