Langsung ke konten utama

Postingan

SMG BS BCX...............

Katanya temen, ngomongnya sahabat, ngakunya saudara, tetapi kalau kirim kabar suka pake ngehina dulu, ngatain, ngeledek. Siapa yang nggak ngurut dada, mijit kepala, sesak nafas, kalau tiap dikirim kabar dikatain dulu. Padahal tuh orang-orang tersebut katanya orang terpelajar, terhormat, berwawasan, agamis. Yang saya tau sih begitu…. Ada yang pejabat pemda, sesepuh wilayah, pejabat kantor, keamanan, ustadz, kyai, dan lain lain. Coba aja, siapa yang seneng begitu dikirimin kabar, sebelumnya di (ma’af) pantat-pantatin. Dikirimin SMS dimulai dengan kata-kata “Ass….” Kalau memang benar orang terpelajar, terhormat, berwawasan, pasti tahu kata-kata “Ass…” dalam bahasa Inggris adalah (maaf lagi) PANTAT. Memang sih mungkin tujuannya baik, mau ngehormatin, tapi kan nggak pantes ngehormatin sambil ngatain. Sama aja dengan cerita 2 kawan yang lama tidak bersua, lalu berjumpa di suatu tempat. Saking kangennya, mereka bersalaman sambil pukul-pukulan, gebuk-gebukan. Kan nggak bener itu. Bukannya men...

Memperlihatkan Dalam Beribadah

Ibadah sudah seharusnya diperlihatkan, dipertontonkan, dan dipertunjukkan. Sehingga dapat dipastikan bahwa kita sedang ibadah.Dengan ditunjukkannya ibadah kita, maka akan menaikkan kualitas dari nilai ibadah tersebut. Sudah saatnya bagi kita semua untuk memperlihatkan dan menunjukkan pelaksanaan ibadah agar disebut orang yang taat dan bertaqwa. Dimulai dari akan beribadah, sudah harus diniatkan untuk memperlihatkannya. Pada saat melakukannya, berusahalah apa yang kita lakukan dilihat. Lakukan secermat-cermatnya hingga semua proses ibadah itu diperhatikan. Setelah selesai, nyatakan sekuat-kuatnya bahwa kita selesai beribadah. Perlihatkan ibadah kita....... ....... Perlihatkanlah kepada ALLAH SWT. Hanya kepada ALLAH. Berusahalah untuk menunjukkan, memperlihatkan, mempertontonkan ibadah kita kepada ALLAH. Tunjukkan yang terbaik yang bisa kita lakukan pada saat beribadah. Tunjukkan bahwa tidak ada aktifitas lain yang kita lakukan, tidak ada tujuan yang kita maksudkan, tiada keinginan lain ...

Episode Hari

“Untung bisa menghindar (lho?). Kalau tidak, aku sudah masuk lobang”, batinku berucap. Klasik! Tidur terlalu larut. Habis sholat shubuh nambah tidur. Bangun kesiangan. Kupacu motorku menembus hiruk pikuknya jalan raya. Kalau seandainya pada kedua tanganku adalah handle gas, mungkin kedua-duanya sudah kutarik habis. Sesampainya di tempat kerja, seseorang yang sebelumnya telah berjanji bertemu denganku masih menunggu. “Untung aku ngebut tadi (lho!). Kalau tidak, sudah pergi dia”, kembali batinku berucap. Dalam pertemuan, terjadi sesuatu yang sangat tidak diharapkan. Proyektor untuk presentasi tidak bisa dipakai! Mati Total! Bagian Rumah Tangga kalang kabut berusaha memperbaiki proyektor tersebut. Segera kubawa televisi 29 inch dari bagian perbaikan dan kuhubungkan laptop ke televisi tersebut. Beres! “Untung ada televisi (lho koq!). Kalau tidak, gagal presentasi yang sudah kususun tadi malam.” Menjelang siang, pertemuan selesai. Tidak ke tempat ruangan kerjaku, aku keluar kantor dengan mo...