Langsung ke konten utama

Ketakutan Semu

A: Selama kata "kafir" masih diucapkan untuk penyebutan bagi orang non muslim, persatuan dan kesatuan kampung kita terancam. 

B: Apa alasannya? 

A: Di kampung kita ini penduduknya beragam, penyebutan "kafir" sangat menyinggung.

B: Hmmm... Anumu besar juga.

A: Hah! Kenapa malah ngomong jorok?

B: Kapan saya ngomong jorok?

A: Barusan kamu ngomong "anumu".

B: Kamu tersinggung? Kamu ngerti apa yang saya maksud "anumu"?

A: Lalu apa?

B: Makanya tanya dulu kalau tidak ngerti.



Kata "kafir" adalah salah satu perkataan Allah untuk penyebutan bagi orang yang menolak  perintah Allah, tidak pandang apa pun agamanya. Bahkan orang yang mengaku beragama Islam atau yang ber-KTP Islam bisa disebut "kafir" bila menolak perintah Allah. Sebagai contoh Hadits yang menyatakan bahwa barangsiapa yang meninggalkan sholat dengan sengaja,  maka ia adalah "kafaro ziharo" (kafir/ menolak perintah Allah dengan terang-terangan). Tetapi Rasulullah melarang kita untuk sembarangan menyebut kafir kepada orang yang telah mengaku beragama Islam. 

Belakangan ada beberapa orang, - bahkan termasuk di dalamnya orang yang beragama Islam -,  mengeluhkan kata "kafir" ini sebagai pemecah kesatuan dan persatuan bangsa, dan secara implisit meminta kata ini "dihilangkan". Sebagai salah satu kata dalam wahyu Allah, maka kata ini tidak mungkin boleh dihilangkan. Adalah lebih bijak untuk lebih banyak belajar, atau bertanya kepada orang yang mengerti, atau diam daripada melampaui batas dikarenakan ketidak fahaman.

Bila tahu bahwa kata orang yang "kafir" berarti orang yang menolak, maka tidak perlu lagi sikap antipati terhadap kata ini. Kafir (menolak meyaqini) lawan kata dari Iman (meyaqini). Tidak perlu alergi terhadap kata ini sebagaimana mendengar kata "oposisi" yang berarti bersebrangan posisi. Sebagaimana kata "negatif" lawan kata dari kata "positif". Kata "kontra" dengan kata "pro".

Seringkali ketidaktahuan akan sesuatu, menciptakan ketakutan akan hal tersebut. Tetapi bila mau belajar dan memberi ruang dalam hati dan fikiran kita agar bisa menerima perbedaan, maka insya Allah tidak ada lagi terjadi salah faham di kemudian hari.

Lebah sangat tahu akan perbedaan bunga yang dihinggapinya, tetapi lebah mengolah semua itu menjadi hal yang manis dan bermanfaat. 

Wallahu a'lam. 

-----

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tafakur Liar Seorang Pensyi'ar

Setiap orang mempunyai tujuan terhadap apa yang dilakukannya. Ia selalu berharap apa yang dilakukannya dapat menuai hasil. Begitupun sebagai seorang manusia yang percaya kepada fana-nya kehidupan dunia, maka ia akan berbuat untuk mendapatkan hasil untuk kekalnya hidup di akhirat. Termasuk di dalamnya kehidupan seorang pensyi’ar ilmu Allah. Ia berharap ilmu yang disyi’arkannya menjadi pendulang amal ibadah baginya sebagai bekal kehidupan akhirat. Hal itu akan terwujud selama orang-orang yang telah menerima syi’ar ilmu itu, memahami dan melaksanakan apa-apa yang telah disampaikan dalam ilmu itu. Untuk itu perlu ketaatan dalam pelaksanaannya dikarenakan untuk menggapai kefahaman diperlukan proses. Agar proses itu berjalan, maka seorang pensyi’ar harus mengolah taktik dan strategi syi’arnya dalam bentuk program-program yang terencana agar ilmu yang disyi’arkannya tersampaikan dengan utuh. Hal yang sangat berbahaya bila ilmu yang disampaikan tidak difahami dengan utuh, yaitu berupa...

Memperlihatkan Dalam Beribadah

Ibadah sudah seharusnya diperlihatkan, dipertontonkan, dan dipertunjukkan. Sehingga dapat dipastikan bahwa kita sedang ibadah.Dengan ditunjukkannya ibadah kita, maka akan menaikkan kualitas dari nilai ibadah tersebut. Sudah saatnya bagi kita semua untuk memperlihatkan dan menunjukkan pelaksanaan ibadah agar disebut orang yang taat dan bertaqwa. Dimulai dari akan beribadah, sudah harus diniatkan untuk memperlihatkannya. Pada saat melakukannya, berusahalah apa yang kita lakukan dilihat. Lakukan secermat-cermatnya hingga semua proses ibadah itu diperhatikan. Setelah selesai, nyatakan sekuat-kuatnya bahwa kita selesai beribadah. Perlihatkan ibadah kita....... ....... Perlihatkanlah kepada ALLAH SWT. Hanya kepada ALLAH. Berusahalah untuk menunjukkan, memperlihatkan, mempertontonkan ibadah kita kepada ALLAH. Tunjukkan yang terbaik yang bisa kita lakukan pada saat beribadah. Tunjukkan bahwa tidak ada aktifitas lain yang kita lakukan, tidak ada tujuan yang kita maksudkan, tiada keinginan lain ...

HADITS 36 – JANGAN MEMPERSULIT URUSAN ORANG LAIN

Hadits Arba'in An Nawawi Terjemah hadits : Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu, dari Rasulullah SAW bersabda : Siapa yang menyelesaikan kesulitan seorang mu’min dari berbagai kesulitan-kesulitan dunia, niscaya Allah akan memudahkan kesulitan-kesulitannya hari kiamat. Dan siapa yang memudahkan orang yang sedang kesulitan niscaya akan Allah mudahkan baginya di dunia dan akhirat dan siapa yang menutupi (aib) seorang muslim Allah akan tutupkan aibnya di dunia dan akhirat. Allah selalu menolong hambanya selama hambanya menolong saudaranya. Siapa yang menempuh jalan untuk mendapatkan ilmu, akan Allah mudahkan baginya jalan ke syurga. Sebuah kaum yang berkumpul di salah satu rumah Allah membaca kitab-kitab Allah dan mempelajarinya diantara mereka, niscaya akan diturunkan kepada mereka ketenangan dan dilimpahkan kepada mereka rahmat, dan mereka dikelilingi malaikat serta Allah sebut-sebut mereka kepada makhluk disisi-Nya. Dan siapa yang lambat amalnya, hal itu tidak akan di...