Langsung ke konten utama

IRONI

By : Eman

Kurang lebih 2 minggu yang lalu, tersiar berita bahwa dilarang memakai celana pendek, rok mini, alas kaki ber-hak tinggi, kaos tanpa lengan (‘you can see’) untuk memasuki Candi Borobudur.

Bagi saya ini adalah berita yang biasa saja. Yang luar biasa adalah tidak adanya demonstrasi, protes, pengerahan massa besar-besaran, arak-arakan, pawai untuk menolak peraturan tersebut.

Tidak ada yel-yel, kata-kata, spanduk, dan lain sebagainya yang mengatakan bahwa peraturan itu melanggar HAM, melanggar kebebasan orang lain, melanggar kebebasan berekspresi, melanggar ini dan itu.

Di media massa pun tidak terjadi booming berita, tidak ada komentar dari orang yang mengaku dirinya pembela HAM, tidak ada komentar para artis, dan lain-lain.

Bandingkanlah……..

Apabila peraturan itu merupakan kata-kata seorang tokoh Islam, fatwa MUI, organisasi muslim, dan yang seperti itu lainnya. Kejadiannya akan berbeda 180 derajat!!!!......

TANYA KENNNNNNAPA???????

Jawabannya pasti sudah terang benderang. Apapun produk peraturan, saran, ide, hukum, undang-undang, selama itu dari dan berlandaskan Islam, dari mulut-mulut dan kata-kata para tokoh Muslim, maka semuanya itu harus ditolak, didemo, diprotes, melanggar HAM, dibuatkan seminar, pertemuan lintas agama, dikomentari, disiarkan berulang-ulang di media massa, sehingga timbul kesan bahwa peraturan itu adalah sebuah kejahatan.

Bahkan seandainya sebuah peraturan itu hanya baru sekedar wacana, maka dalam waktu kurang dari satu jam saja, sudah ada komentar, protes, dan penolakan. Dengan dalih yang dibuat-buat, bahkan tidak logika dan tidak nyambung. Tanpa melihat inti, tujuan, essensi dari peraturan itu. Yang penting PROTES!!!!

Sedangkan bagi pembuat peraturan tersebut dan pendukung-pendukungnya akan di cap munafik, hipokrit, ke arab-arab an, pelanggar HAM, pengekang kebebasan, keterlaluan, kuno, kolot, fanatic, dan lain-lain.

Melihat semua itu, pas sekali dengan berita dari ALLAH yang tersurat di Al Qur-an Surah Yasin ayat 13-19. Isinya???? Baca sendiri aja di Al Qur-an…….

WALLAHU A’LAM…..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Doa Nabi Ibrahim

Menurut keterangan Al Baghawy bahwa Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail membaca doa ini saat membangun kembali Ka'bah -----

TAFAKUR FI KHOLQILLAH

By : Eman “Bertafakurlah tentang ciptaan ALLAH, jangan bertafakur tentang Dzat ALLAH.” Pernyataan diatas merupakan rambu-rambu bagi siapa saja yang ingin melangkah pada tahap bertafakur. Bertafakur merupakan salah satu proses bagi seorang manusia untuk mencapai tingkat muqorobah. Tiada seorang pun yang dapat mencapai pentafakuran atas Dzat ALLAH. Itu sudah harga mati, tidak dapat diganggu gugat. Yang bisa dilakukan oleh orang tersebut adalah bertafakur atas ciptaan ALLAH yang terhampar di depan matanya, bahkan pada dirinya sendiri. “Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda kekuasaan Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al Qur-an itu adalah benar. Dan apakah Tuhanmu tidak cukup (bagi kamu) bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu.” (AQ - 41:53) ALLAH telah memperlihatkan pada manusia hamparan kekuasaan-NYA, yang dengannya manusia dapat memahami bahwa ALLAH MAHA KUASA dan manusia amatlah lemah, tak berdaya, dan tiada ku

Pengalaman Mengobati Hipertiroid

(Pengalaman seorang ibu penderita hipertiroid)     Saya adalah seorang penderita sakit hipertiroid. Tanda-tanda seseorang menderita hipertiroid memang berbeda-beda, sedangkan yang pernah dialami oleh saya diantaranya: mata membesar, tangan tremor (bergetar), terasa ada benjolan di tenggorokan bila sedang menelan air ludah. Ada benjolan yang cukup besar di ketiak. Menurut beberapa informasi bahwa seseorang penderita hipertiroid tidak disarankan untuk hamil, karena hipertiroidnya akan lebih terpacu menjadi semakin parah. Dan inilah yang terjadi pada diri saya, sementara saya baru mengetahui bahwa saya mengidap hipertiroid ini pada saat usia kandungan 7 bulan. Ditambah lagi terjadi exclamsia saat kandungan berusia 8 bulan. Bersyukurnya saya dapat melahirkan secara normal, yang sebelumnya diperkirakan oleh dokter harus cesar. Setelah melahirkan, saya masih harus menjalani perawatan intensif disertai harus menelan berbagai macam obat, yang salah satunya adalah PTU. Obat PTU ini adalah