Langsung ke konten utama

Mencari Tuhan

Dan demikianlah Kami perlihatkan kepada Ibrahim tanda-tanda keagungan (Kami yang terdapat) di langit dan bumi, dan (Kami memperlihatkannya) agar Ibrahim itu termasuk orang-orang yang yakin.

Ketika malam telah menjadi gelap, dia melihat sebuah bintang (lalu) dia berkata: "Inilah Tuhanku" Tetapi tatkala bintang itu tenggelam dia berkata: "Saya tidak suka kepada yang tenggelam".

Kemudian tatkala dia melihat bulan terbit dia berkata: "Inilah Tuhanku". Tetapi setelah bulan itu terbenam dia berkata: "Sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk orang-orang yang sesat".

Kemudian tatkala dia melihat matahari terbit, dia berkata: "Inilah Tuhanku, ini yang lebih besar", maka tatkala matahari itu telah terbenam, dia berkata: "Hai kaumku, sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan.

Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Tuhan yang menciptakan langit dan bumi dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan.



Itulah sekelumit kisah Nabi Ibrahim mencari Tuhan yang diceritakan dengan indah di dalam Al Qur-an Surah Al An’aam (6) ayat 75 – 79. Di dalam kisah itu digambarkan bagaimana ilmu pengetahuan berupa pengamatan terhadap lingkungan sekitar (terbit dan tenggelamnya benda-benda alam), disertai dasar aqidah yang kuat (bahwa tidak mungkin Tuhan tenggelam/ terbenam/ hilang/ mati) menghindarkan Nabi Ibrahim dari kesesatan. 

Juga disebutkan bahwa nikmat petunjuk yang diperoleh, semata-mata adalah pemberian dari Allah. Begitu indahnya kisah ini, begitu rumitnya proses yang terjadi pada Nabi Ibrohim dalam mencari Tuhan. Lalu bagaimana dengan kita???

Allah telah turunkan Al Qur-an, Nabi SAW telah sampaikan hadits, para ulama telah sampaikan ijtihad dan fatwanya, buku kajian agama begitu banyak tersebar seantero jagad. Tidak sulit untuk mendapatkan referensi pengetahuan tentang agama. Tidak perlu bersusah-susah untuk mencari Tuhan yang Al Haq. Begitu banyak ayat-ayat dalam Al Qur-an yang memberitahukan siapa sesungguhnya Tuhan seluruh makhluq. Begitu mudahnya, tetapi mengapa diantara kita masih saja banyak yang tersesat?

"Sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk orang-orang yang sesat". 

Pernyataan Nabi Ibrahim inilah yang jawaban tepat bagi pertanyaan itu. Sepintar dan sehebat apapun kita, selama tidak diberi petunjuk oleh Allah maka kita akan pasti tersesat. Banyak contoh dalam kehidupan ini orang-orang yang tercatat sebagai orang jenius dan hebat, justru hidup dalam kesesatan, kehilangan rasa kemanusiaannya, dan jauh dari logika.

Sebaliknya bila telah mendapat petunjuk dari Allah, janganlah kita merasa sombong dan takabur. Sombong dan takabur adalah sifat yang menandakan awal-awal dari hilangnya petunjuk Allah dari diri kita. Untuk itu, kita harus selalu berusaha untuk tawadhu’ , berserah diri kepada Allah, dan bersyukur atas nikmat petunjuk yang diberi Allah.

 Tunjukilah kami jalan yang lurus,

(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.

Aamiin.....

------

Komentar

  1. aamiin...mohon doa dari bapak semoga kami berdua tetap dilimpahkahkan petunjuk dan hidayah untuk tetap istiqomah...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin. Terima kasih sdh berkunjung ke blog urap kelapa...

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Doa Nabi Ibrahim

Menurut keterangan Al Baghawy bahwa Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail membaca doa ini saat membangun kembali Ka'bah -----

TAFAKUR FI KHOLQILLAH

By : Eman “Bertafakurlah tentang ciptaan ALLAH, jangan bertafakur tentang Dzat ALLAH.” Pernyataan diatas merupakan rambu-rambu bagi siapa saja yang ingin melangkah pada tahap bertafakur. Bertafakur merupakan salah satu proses bagi seorang manusia untuk mencapai tingkat muqorobah. Tiada seorang pun yang dapat mencapai pentafakuran atas Dzat ALLAH. Itu sudah harga mati, tidak dapat diganggu gugat. Yang bisa dilakukan oleh orang tersebut adalah bertafakur atas ciptaan ALLAH yang terhampar di depan matanya, bahkan pada dirinya sendiri. “Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda kekuasaan Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al Qur-an itu adalah benar. Dan apakah Tuhanmu tidak cukup (bagi kamu) bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu.” (AQ - 41:53) ALLAH telah memperlihatkan pada manusia hamparan kekuasaan-NYA, yang dengannya manusia dapat memahami bahwa ALLAH MAHA KUASA dan manusia amatlah lemah, tak berdaya, dan tiada ku

Pengalaman Mengobati Hipertiroid

(Pengalaman seorang ibu penderita hipertiroid)     Saya adalah seorang penderita sakit hipertiroid. Tanda-tanda seseorang menderita hipertiroid memang berbeda-beda, sedangkan yang pernah dialami oleh saya diantaranya: mata membesar, tangan tremor (bergetar), terasa ada benjolan di tenggorokan bila sedang menelan air ludah. Ada benjolan yang cukup besar di ketiak. Menurut beberapa informasi bahwa seseorang penderita hipertiroid tidak disarankan untuk hamil, karena hipertiroidnya akan lebih terpacu menjadi semakin parah. Dan inilah yang terjadi pada diri saya, sementara saya baru mengetahui bahwa saya mengidap hipertiroid ini pada saat usia kandungan 7 bulan. Ditambah lagi terjadi exclamsia saat kandungan berusia 8 bulan. Bersyukurnya saya dapat melahirkan secara normal, yang sebelumnya diperkirakan oleh dokter harus cesar. Setelah melahirkan, saya masih harus menjalani perawatan intensif disertai harus menelan berbagai macam obat, yang salah satunya adalah PTU. Obat PTU ini adalah