By : Eman
Lihatlah manusia yang berlalu lalang, lihatlah pada diri sendiri. Apakah kita menyadari bahwa tadinya manusia hanyalah noktah sperma yang sangat sangat kecil dalam selubung air mani?
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur,…… (AQ – 76 : 2)
Titik yang kemudian berkembang menjadi manusia sempurna dengan susunan tubuh yang seimbang.
“Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang,”
“Dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuhmu.”
(AQ – 82 : 7-8)
Dan kemudian setelah dapat berjalan dan merasa telah menguasai bumi, manusia pun menjadi sombong, seakan-akan dirinyalah yang paling hebat daripada manusia lainnya. Merasa paling pintar, paling kaya, paling sholih, paling taat, paling beribadah, dan paling-paling lainnya.
“Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung.” (AQ – 17 : 37)
Mereka telah lupa pada asalnya, dan telah lupa bahwa tadinya mereka adalah sesuatu yang berenang-renang dalam air mani. Sesuatu yang apabila terpancar dari hasil “mimpi basah”, yang mana si pemiliknya akan berkata “yaaaahhhh…..” disertai rasa kecewa karena harus mandi junub, selanjutnya celana yang telah tertempel sesuatu itupun akan dilempar ke tempat cucian kotor oleh pemiliknya dengan rasa jijik. Sesuatu yang dihinakan. Sesuatu itulah yang merupakan salah satu bahan dasar ALLAH ciptakan manusia.
“Bukankah Kami menciptakan kamu dari air yang hina?” (AQ – 77 : 20)
Maka masihkah manusia belum menyadari?
WALLAHU A’LAM
(Bersambung...)
Lihatlah manusia yang berlalu lalang, lihatlah pada diri sendiri. Apakah kita menyadari bahwa tadinya manusia hanyalah noktah sperma yang sangat sangat kecil dalam selubung air mani?
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur,…… (AQ – 76 : 2)
Titik yang kemudian berkembang menjadi manusia sempurna dengan susunan tubuh yang seimbang.
“Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang,”
“Dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuhmu.”
(AQ – 82 : 7-8)
Dan kemudian setelah dapat berjalan dan merasa telah menguasai bumi, manusia pun menjadi sombong, seakan-akan dirinyalah yang paling hebat daripada manusia lainnya. Merasa paling pintar, paling kaya, paling sholih, paling taat, paling beribadah, dan paling-paling lainnya.
“Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung.” (AQ – 17 : 37)
Mereka telah lupa pada asalnya, dan telah lupa bahwa tadinya mereka adalah sesuatu yang berenang-renang dalam air mani. Sesuatu yang apabila terpancar dari hasil “mimpi basah”, yang mana si pemiliknya akan berkata “yaaaahhhh…..” disertai rasa kecewa karena harus mandi junub, selanjutnya celana yang telah tertempel sesuatu itupun akan dilempar ke tempat cucian kotor oleh pemiliknya dengan rasa jijik. Sesuatu yang dihinakan. Sesuatu itulah yang merupakan salah satu bahan dasar ALLAH ciptakan manusia.
“Bukankah Kami menciptakan kamu dari air yang hina?” (AQ – 77 : 20)
Maka masihkah manusia belum menyadari?
WALLAHU A’LAM
(Bersambung...)
Komentar
Posting Komentar