A: Mengapa engkau menolakku menjadi muridmu, guru.
B: Karena kau sudah terlalu pintar bagiku.
A: Bagaimana bisa begitu, tidak mungkin aku ingin jadi muridmu bila aku sudah pintar.
B: Kau tidak suka membaca sumber ilmu, yaitu Al Qur-an dan Hadits, kau tidak suka meggeluti buku-buku ulama shiddiq, kau tidak suka bergaul dengan orang shalih.
A: Aku tidak punya waktu. Aku sibuk bekerja.
B: Kau tidak punya waktu, berarti kau orang termiskin di dunia.
A: Kalau aku tidak bekerja, bagaimana aku bisa kesini menghadap guru. Karena uang yang aku dapat, kendaraan yang aku punya, sehingga aku bisa kesini. Itu semua didapat dari aku bekerja.
B: Pohon kurma di kebun belakang berasal dari Madinah, tidak punya uang dan tidak punya kendaraan.
-----
B: Karena kau sudah terlalu pintar bagiku.
A: Bagaimana bisa begitu, tidak mungkin aku ingin jadi muridmu bila aku sudah pintar.
B: Kau tidak suka membaca sumber ilmu, yaitu Al Qur-an dan Hadits, kau tidak suka meggeluti buku-buku ulama shiddiq, kau tidak suka bergaul dengan orang shalih.
A: Aku tidak punya waktu. Aku sibuk bekerja.
B: Kau tidak punya waktu, berarti kau orang termiskin di dunia.
A: Kalau aku tidak bekerja, bagaimana aku bisa kesini menghadap guru. Karena uang yang aku dapat, kendaraan yang aku punya, sehingga aku bisa kesini. Itu semua didapat dari aku bekerja.
B: Pohon kurma di kebun belakang berasal dari Madinah, tidak punya uang dan tidak punya kendaraan.
-----
Komentar
Posting Komentar