Pernah ada yang share artikel yang diantaranya berisi kalimat seperti dibawah ini? ”Kita seharusnya tidak menulis : insya Allah = Menciptakan Allah (naudzubillah ..) Tapi pastikan kita menulis : In Syaa Allah = dengan izin Allah” Sudah lama menahan diri untuk tidak membahas masalah ini, tetapi artikel ini masih saja sliweran di medsos. Tidak ada huruf yang bisa mewakili untuk menulis bahasa Arab selain dari tulisan/ huruf Arab itu sendiri. Tidak huruf Latin, Pallawa, atau huruf lainnya. Tidak bisa kita bilang bahwa tulisan “insya” Allah (in dan sya disambung) adalah salah, dan yang benar adalah ‘’in sya Allah’’ (in dan sya dipisah). Dalam penulisan bahasa Indonesia (huruf Latin), pembacaan huruf N dibaca jelas (dansa, rindu, amandel) , kecuali disusul oleh huruf G atau Y yang akan membentuk NG atau NY (angsa, banyak). Huruf N disusul kedua huruf itu tetap dibaca jelas apabila dipisah, seperti : puluhan gelas, bemain yoyo. Seringkali kata insya dibaca dengan jelas...
Isinya Campur-Campur, Tetapi Tetap Non-Kolestrol