Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2015

Menatap Dengan Jernih

Alkisah sebuah kerajaan sedang mengalami kemarau yang panjang. 5 tahun kemarau berlangsung, sungai-sungai sebagai denyut nadi kerajaan semuanya kering kerontang. Hal ini diperparah oleh semua mata air yang juga kering. Tidak ada tanda setetes air pun pada mata air yang ada. Suatu hari datanglah 2 kelompok orang yang bermusuhan menghadap sang raja. Mereka masing-masing mengabarkan mengenai danau yang mereka temukan. Mereka berjanji bahwa air danau itu dapat dialiri ke sungai-sungai yang melintas di kerajaan. Mereka masing-masing menggambarkan kelebihan-kelebihan yang ada pada danau mereka, dan menjelekan danau seterunya. Raja harus memilih salah satu dari yang ditawarkan oleh 2 kelompok itu. Ia tahu bahwa dari kelompok mana pun yang dipilih, pasti menuntut imbal balik. Sudah pasti mereka melakukan itu karena mengharapkan keuntungan. Walaupun 2 kelompok itu memberi kata-kata manis atas danau yang mereka miliki, sang raja tidak begitu saja mempercayai. Ia mengirim orang k...

Fatamorgana Kepemilikan

“Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya. Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menafkahkan (sebagian) dari hartanya memperoleh pahala yang besar.” (Al Hadiid [57] : 7) Allah adalah pemberi rizqi, sudah jelas. Banyak yang mengira bila berdo’a meminta sesuatu dari rizqi kemudian terwujud adalah karena Allah mengabulkan do’a tersebut. Tetapi tahukah bahwa rizqi yang ada pada kita adalah menurut kehendak Allah? “………… nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya ……” Allah yang menjadikan seseorang “memiliki” atau “tidak memiliki” harta. Hanya atas kehendak Allah seseorang mampu atau tidak mampu menguasai perbendaharaan dunia. Kefahaman terhadap ayat diatas membuat seseorang   tidak akan pernah bergembira   berlebihan saat menerima rizqi, dan terpuruk dalam kesedihan saat kehilangannya. “ Allah melapangk...

Mumet Zone 1

Mumet aku... Sampeyan piye?

Paradox

Tidak akan kita dapatkan putihnya buah manggis, bila tidak dibuka kulit hitamnya. Tidak akan kita dapatkan manisnya buah durian,  bila tidak dibuka kulit berdurinya. (Eman) -----

Doa Bila Bertemu Dengan Orang yang Ditakuti

Adalah hal yang dihindari untuk bertemu dengan orang yang ditakuti. Tetapi ada saatnya dimana kita tidak bisa terhindar dari kejadian tersebut. Memang hanya kepada Allah kita harus takut, tetapi godaan terhadap kekuatan iman terkadang menyelusup dalam qalbu sehingga rasa takut kepada manusia pun menyelimuti. Maka bacalah do'a dibawah ini. Semoga Allah menguatkan iman kita agar kita tetap hanya takut kepadaNya.  Laa ilaaHa illaLLaaHul haliimul kariim Sub-haanaLLaaHi rabbis samaawaatis sab’i wa rabbil ‘arsyil ‘adziim Laa ilaaHa illa anta ‘azzajaaruka wa jalla tsana-uka (Al Adzkar : 57) "Tiada Tuhan selain ALLAH Yang Maha Lembut Yang Maha Mulia  Maha suci ALLAH Tuhan yang memelihara langit yang tujuh dan Tuhan Arsy yang tinggi Tiada Tuhan selain Engkau Sangat kuat perlindunganMu dan sangat tinggi sanjunganMu" -----  

Mencari Tuhan

Dan demikianlah Kami perlihatkan kepada Ibrahim tanda-tanda keagungan (Kami yang terdapat) di langit dan bumi, dan (Kami memperlihatkannya) agar Ibrahim itu termasuk orang-orang yang yakin. Ketika malam telah menjadi gelap, dia melihat sebuah bintang (lalu) dia berkata: "Inilah Tuhanku" Tetapi tatkala bintang itu tenggelam dia berkata: "Saya tidak suka kepada yang tenggelam". Kemudian tatkala dia melihat bulan terbit dia berkata: "Inilah Tuhanku". Tetapi setelah bulan itu terbenam dia berkata: "Sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk orang-orang yang sesat". Kemudian tatkala dia melihat matahari terbit, dia berkata: "Inilah Tuhanku, ini yang lebih besar", maka tatkala matahari itu telah terbenam, dia berkata: "Hai kaumku, sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan. Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Tuhan yang menciptakan langit ...

All Out, Man .....

Kesempurnaan ibadah adalah bila telah diperolehnya keindahan ibadah. Keindahan ibadah dicapai dengan rasa. Rasa diperoleh dengan amal. Amal adalah hasil ikhtiar. Tiada ikhtiar tanpa izin Allah. Izin Allah didasari dengan keikhlasan. Keikhlasan diawali dengan tawadhu'. Tawadhu' merupakan gambaran berserah diri. Berserah diri adalah akibat dari tunduk patuh. Tunduk patuh dilaksanakan dalam bentuk ibadah. Mengapa kita buang-buang waktu melaksanakan ibadah? Mengapa kita buang-buang tenaga melaksanakan ibadah? Mengapa kita buang-buang harta melaksanakan ibadah? Bila tetap harus mengeluarkan harta, mengapa masih tidak ada keikhlasan dalam beribadah? Bila tetap harus berpayah-payah, mengapa masih tidak dijaga keutuhan ibadah? Bila tetap harus memotong kesibukan dunia, mengapa masih tidak total saat ibadah? Sungguh amat disayangkan..... Bila melaksanakan ibadah, jangan biarkan waktu, tenaga, dan harta berlalu terbuang sia-sia. Bila melaksanakan ibadah, maka beru...

Menjamak Sholat

Dari Anas berkata : Rasulullah saw. Jika telah berangkat musafir sebelum tergelincir matahari, maka ia mengakhirkan sholat zhuhur kepada waktu ashar. Kemudian ia turun dengan menjamakkan kedua sholat tersebut. Maka jika matahari tergelincir sebelum berangkat, maka ia bersholat zhuhur kemudian naik kendaraannya (HSR. Bukhari) Keterangan hadits:   Khusus untuk sholat yang dapat di jamak, yaitu Zhuhur dengan Ashar, Maghrib dengan Isya. Apabila berangkat musafir sebelum berkumandang azan untuk sholat pertama (Zhuhur atau Maghrib), maka kedua sholat dijamak yaitu sholat pertama dilakukan pada waktu sholat kedua (Ashar atau Isya). Bila berangkat musafir setelah berkumandangnya azan untuk sholat pertama, maka sholat dilakukan tetap sesuai waktunya masing-masing. Wallahu a'lam -----